Kejahatan Dunia Maya

Kerugian Carding Sentuh Rp 5,5 Triliun

VIVAnews - Tahun lalu, penipuan online kembali meningkat, dipengaruhi oleh meluasnya pengetahuan tentang teknologi chip dan pin dan meningkatnya frekuensi belanja online oleh customer.

Informasi peningkatan tren kejatahan onlline itu dirilis oleh Apacs, asosisasi pembayaran yang berbasis di Inggris pada laporan tahunannya tentang penipuan, seperti VIVAnews kutip dari Vnunet, Jumat 20 Maret 2009.

Kejahatan carding atau penipuan online dengan menggunakan kartu kredit masih menjadi kejahatan "terfavorit". Dalam laporan terbaru Apacs, carding masih menguasai sekitar 50 persen dari total penipuan online, meningkat 13 persen dari pertumbuhan tahun-ke-tahun (YoY growth) mencapai kerugian 328,4 juta poundsterling atau 5,5 triliun rupiah pada 2008.

Kabar baiknya, angka ini menurun 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Hal ini karena semakin kuatnya pengamanan oleh MasterCard dengan aplikasi Secure Code dan sistem authentication online milik VISA bertajuk Verified,” kata Jemma Smith, Head of PR Apacs.

Masih tingginya frekuensi kejahatan carding, menurut Smith, seiring dengan pertumbuhan signifikan pada tingkat belanja online oleh customer. “Kenaikan terbesar biasanya bersumber dari phising,” kata Smith. “Masih banyak user di luar sana yang tak mengerti bagaimana cara memproteksi diri mereka.”

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024