Penggunaan Produk Dalam Negeri

Produksi Lokal Tekstil Bakal Naik 16%

VIVAnews - Kebijakan pemerintah meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dalam instruksi Presiden (inpres) No.2/2009 bakal meningkatkan produksi nasional tekstil dan produk tekstil dalam negeri sebanyak 16,1 persen.

"Prosentase tersebut dengan asumsi kebijakan P3DN (peningkatan penggunaan produk dalam negeri) dapat meminimalkan 50 persen impor, baik legal maupun ilegal," kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian Anshari Bukhari di kantornya, Jumat, 20 Maret 2009.

Sehingga, dia menambahkan, 50 persen impor akan dialihkan ke produksi dalam negeri. Data Depperin menyebutkan dalam setahun impor mencapai 120 ribu ton untuk impor ilegal dan 312,5 ribu ton untuk impor ilegal.

"Maka akan terjadi peningkatan produksi nasional sebesar 50 persen dari 432, 5 ribu ton yaitu sebesar 216 ribu ton atau 16,1 persen dari total produksi nasional," katanya.

Anshari menuturkan, total produksi nasional untuk sektor TPT dalam setahun mencapai 1,342 juta ton yang terdiri dari 529 ribu ton untuk ekspor dan sisanya sebanyak 813 ribu ton dikonsumsi dalam negeri.

Sehingga, dia menambahkan, dari konsumsi dalam negeri sebanyak 235 juta orang dengan asumsi 5,3 kilogram per kapasitas, maka konsumsi dalam negeri TPT mencapai 1.245,5 ribu ton.

PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan

"Jika yang dipasok dari produksi nasional sebanyak 813 ribu, maka impornya baik legal maupun ilegal sebanyak 432,5 ribu ton," ujarnya.

Dengan peningkatan produksi nasional sebanyak 16,1 persen, menurut Anshari, akan ada peningkatan kesempatan tenaga kerja sebanyak 209 ribu orang dengan asumsi jumlah tenaga kerja sebanyak 1,3 juta orang.

Singapore Tourism Board Memperbaharui Kemitraan dengan GDP Venture

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

Hasil dari kerjasama ini, ia akan mendorong kuat minat para wisatawan Indonesia untuk berwisata ke Singapura.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024