VIVAnews - Koalisi antara Megawati Sukarnoputri dan Sri Sultan Hamengkubuwono X semakin mendekati kenyataan. Pada pertemuan Jumat 21 Maret 2009 malam, di The Cangkringan Hotel and Spa, Sleman, kedua tokoh ini didampingi oleh para petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengadakan pertemuan selama lebih dari dua jam.
Kabar yang banyak beredar, pertemuan ini adalah pertemuan untuk menentukan siapa yang akan menjadi capres dan cawapres dari kedua tokoh ini.
Pertemuan yang berlangsung tertutup di ruang Arumdalu hotel ini diikuti oleh para petinggi PDI Perjuangan seperti Theo Syafii, Sabam Sirait, Tjahyo Kumolo.
Pertemuan baru selesai pada pukul 23.05, Megawati, Sultan
didampingi oleh Tjahytokumolo menemui wartawan yang sudah menunggu sejak sore hari.
Dalam keterangan persnya Megawati mengatakan bahwa pertemuan tersebut hanya pertemuan silatuhami antara sahabat.
"Pak Sultan kan gubernur Yogyakarta, saya ya kulonuwun dong. Tempat ini," ujar Megawati.
Tentang wacana duet Megawati Sultan atau Sultan Megawati, menurut megawati adalah wacana orang lain. Selama ini dirinya bersama sultan sudah dari kecil kenal. "Bapak kami berdua waktu itu berjuang bersama. Masyarakat mungkin belum mengetahui bentuk kekeluargaan kami selama ini," ujarnya.
Namun Megawati tidak membantah ada pembicaraan politik. "Saya juga tanya pada Pak sultan tentang internal Golkar, kapan kiranya adanya ketetapan tentang calon (presiden).
Dirinya mengaku mendapat banyak masukan dari Sultan perihal
perkembangan politik kontemporer. Pertemuan tersebut menurut Megawati juga membahas perkembangan situasi terakhir tentang persiapan Pemilu 2009 terutama tentang DPT.
Laporan: Rahardian | Yogyakarta
Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini
Pameran teknologi dan peralatan laboratorium terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya di Indonesia, Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium.
