Obama akan Ungkapkan Penyiksaan Era Bush


VIVAnews - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan mempublikasikan tiga catatan dari era pemerintahan George Walker Bush. Catatan-catatan itu berisi metode interogasi atas mereka yang menjadi tersangka anggota jaringan teroris al-Qaida.

Majalah Newsweek yang terbit Sabtu, 21 Maret 2009, mengungkapkan tiga memo yang diduga berasal Gedung Putih zaman kepresidenan Bush kepada lembaga intelijen CIA. 

Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu

Memo itu kemudian diamankan oleh Departemen Kehakiman AS. "Memo-memo itu memperbolehkan lembaga intelijen CIA melakukan metode interogasi seperti pemukulan kepala, waterboarding, dan sebagainya," demikian ditulis Newsweek.

Penerbitan catatan-catatan ini merupakan tindak lanjut penerbitan sembilan memo awal Maret, yang menyebut bahwa pemerintahan Bush telah menetapkan bahwa segala tindakan dalam memerangi terorisme bebas dari gugatan hukum sipil.

Sembilan dokumen itu dibuat sejak 11 September 20011 hingga beberapa bulan setelah invasi AS ke Irak, 2003 lalu.

Pemerintah Obama juga telah mengeluarkan dokumen pengadilan yang mengakui bahwa badan intelijen nasional (CIA) telah memusnahkan 92 rekaman video berisi interogasi tersangka teroris. Dokumen-dokumen itu juga menyebut bahwa pemerintahan Bush melakukan penyadapan pada sejumlah warganya.

Penerbitan dokumen-dokumen ini merupakan bukti janji Obama untuk mengakhiri cara-cara kontroversial dalam mengorek keterangan dari para tersangka terorisme seperti waterboarding.

Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

Teknik interogasi itu dilakukan dengan cara mengikat tangan dan merebahkan tubuh terperiksa di atas papan, kemudian menuangkan air ke wajahnya yang terbungkus karung. Efek penderitaan waterboarding setara dengan teknik menenggelamkan kepala terperiksa ke dalam bak yang penuh air.

"Waterboarding adalah siksaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan hukum Amerika," kata Jaksa Agung Eric Holder.

Majalah Newsweek melaporkan bahwa beberapa komunitas intelijen menolak penerbitan tiga catatan metode investigasi ini. Mereka beralasan pemaparan dokumen-dokumen ini berpotensi membocorkan strategi dan rencana AS kepada pihak musuh.

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu malam, 24 April.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024