Penjualan Rumah di AS Mulai Meningkat

VIVAnews - Penjualan rumah berpenghuni di kawasan barat Amerika Serikat (AS) periode Februari 2009 mengalami peningkatan. Ini karena turunnya bunga hipotek dan murahnya harga rumah hasil sitaan bank sehingga menarik minat banyak investor pembeli pertama, sebutan untuk mereka yang baru kali ini membeli rumah. Demikian dua laporan pemerintah yang diterbitkan Senin, 23 Maret 2009 waktu setempat.

Data dari National Association of Realtors (NAR) menunjukkan bahwa 68.000 rumah dan kondominium berpenghuni di 13 negara bagian selama Februari lalu telah laku terjual. Artinya, penjualan meningkat 24 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Penjualan rumah-rumah sitaan turut berperan menurunkan harga pagu sekitar 19 persen hingga menjadi US$269.900. Secara nasional, tingkat penjualan rumah sejak Februari 2008 turun 10 persen, sedangkan patokan harga turun 16 persen menjadi sekitar US$165.400.

Kombinasi turunnya suku bunga hipotek dan insentif pajak sebesar US$8.000 untuk pembeli rumah membuat warga yang selama ini mengontrak seperti Mindy Robbins memberanikan diri membeli rumah.

Warga kota Billings di negara bagian Montana itu tak lagi menempati kondominium sejak bercerai tiga tahun lalu. Kini bulan lalu perempuan berusia 30 tahun itu mampu membeli rumah seharga US$129.000 yang terdiri atas tiga kamar tidur dan dua kamar mandi. 

"Kini saya yakin bisa memiliki rumah," kata Robbins yang bekerja di suatu lembaga nirlaba. Seorang broker rumah Century 21, Mark Dawson, mengaku kini transaksi yang dia terima selama Maret naik 13 persen dari bulan yang sama tahun lalu.

"Properti kini dihargai lebih kompetitif dan pembeli punya banyak pilihan. Situasi baik ini membuat pasar perumahan bisa solid," kata Dawson. (AP)

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia
Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024