VIVAnews - Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional, Muladi, menyatakan terorisme masih merupakan salah satu ancaman keamanan dalam Pemilu 2009 ini. "Itu analisis kami," kata Muladi di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa 24 Maret 2009.
Terorisme itu, kata Muladi, bahaya laten karena selalu mencari momentum. Tujuannya adalah untuk mengganggu stabilitas politik. Kekuatannya bisa saja bangkit lagi karena merupakan bagian dari jaringan internasional. "Terorisme tidak terprediksi, unpredictable," kata Muladi.
Selain itu, kelompok teror ini bisa terus berkembang. "Katakanlah mereka satu persen dari 230 juta, itu juga sudah cukup banyak. Lima orang juga sudah menakutkan dan mereka juga selalu melakukan suksesi," katanya.
Selain terorisme, kelangsungan Pemilu juga diganggu oleh berbagai kejahatan terorganisasi. "Sekarang kan juga banyak perampokan bersenjata," kata Muladi yang juga salah satu Ketua Partai Golkar itu.
VIVA.co.id
9 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Dari Kasus Narkoba hingga Teror, Ada Apa dengan Sepak Bola Vietnam dan Malaysia?
Gorontalo
10 menit lalu
Dunia sepak bola Vietnam dan Malaysia dirundung masalah usai gelaran Piala AFF U-23 2024. Mulai dari kasus narkoba hingga teror pemain jadi topik panas di dua negara itu.
Elkan Baggot, Justin Hubner, dan Rizki Ridho Absen, Ini 22 Pemain Indonesia U-23 Lawan Guinea
Gorontalo
30 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 dipastikan tidak akan diperkuat tiga pemain pilarnya melawan Guinea pada babak playoff Olimpiade Paris 2024. ini daftar 22 pemain Indonesia U-23.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa paparan radiasi smartphone dalam jangka panjang dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Daftar Smartphone dengan Radiasi Tinggi.
Rahasia Ngecas iPhone Agar Kesehatan Baterai iPhone Awet dan Tahan Lama
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Ngecas yang salah dapat menyebabkan kerusakan baterai, seperti overheat, penurunan performa, bahkan ledakan! Yuk, simak rahasia ngecas iPhone ala Apple.
Selengkapnya
Isu Terkini