Industri Alas Kaki Nasional Tertekan 50%

VIVAnews - Industri alas kaki nasional akan kehilangan pangsa pasar hingga 50 persen, akibat lemahnya daya saing produk Indonesia dengan negara lain, seperti Cina, India, dan Malaysia.

Hasil penelitian yang dilakukan SENADA dengan USAID mencatat, ekspor alas kaki menurun rata-rata tiga persen dalam tiap tahuannya.

Wakil Direktur Proyek SENADA David Ray mengatakan, pangsa pasar alas kaki nasional hilang setengahnya dari 5,8 persen pada 2000, menjadi 2,5 persen pada 2007. Sementara negara-negara lain, seperi Cina, India, dan Malaysia meningkat dengan rasio 1,4-1,9 persen.

"Daya saing produsen alas kaki Indonesia sangat lemah, harga per unit alas kaki jatuh, spesialisasi menurun, pangsa pasar jeblok, serta tumbuhnya pesaing baru dengan kualitas bagus," ujarnya. Sehingga untuk 2008, penurunan ini diperkirakan berlanjut. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pegusaha Indonesia (Apindo) Djimanto mengatakan, daya saing produsen alas kaki nasional menurun akibat perusahan kualahan mempertahankan tekanan upah sesuai dengan undang-undang tenaga kerja, masih banyaknya retrebusi dan pungutan, serta titipan-titipan berkedok tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. "Selain itu importir juga meragukan keamanan politik Indonesia," katanya.

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional
Laura Theux dan Indra Brotolaras

Selamat! Laura Theux dan Indra Brotolaras Dikaruniai Anak Pertama

Laura Theux dan Indra Brotolaras memberi nama  anak pertamanya itu Wayan Victoria Semesta Brotolaras, yang lahir pada pukul 08.06 pagi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024