VIVAnews - Sentimen penyampaian laporan keuangan emiten 2008 dan antisipasi pembagian dividen mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada akhir sesi pertama, Rabu 25 Maret 2009.
IHSG terangkat 12,07 poin (0,84 persen) menjadi 1.448,18. Volume saham berpindah tangan mencapai 1,74 miliar unit senilai Rp 835 miliar dengan frekuensi 40.179 kali.
Sebanyak 72 saham menguat, 41 melemah, dan 57 saham lainnya stagnan.
Saham-saham yang menopang kenaikan indeks di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) menguat Rp 400 (2,62 persen) menjadi Rp 15.650, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik Rp 50 (0,68 persen) ke posisi Rp 7.450, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terangkat Rp 50 (0,36 persen) ke posisi Rp 13.750.
Pengamat pasar modal, Gifar Indra Sakti, mengatakan, indeks bergerak anomali dengan bursa regional. "Mayoritas indeks bursa regional terkoreksi mengikuti Wall Street," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta.
Menurut dia, pelaku pasar mencoba merealisasikan keuntungan jangka pendek (profit taking). Selain itu, sebagian investor ragu atas rencana pemerintah Amerika Serikat untuk mengatasi dampak krisis ekonomi yang terjadi.
Namun, sentimen penyampaian laporan keuangan 2008 sejumlah emiten mampu membalikkan kondisi pasar saham di dalam negeri, sehingga IHSG menguat. Pemodal juga mengantisipasi pembagian dividen dari beberapa emiten.
"Khususnya di grup Astra," katanya. "Kinerja perusahaan grup Astra juga cukup bagus tahun ini".
Gifar mengatakan, indeks masih berpotensi menguat hingga akhir perdagangan. "Meski peluang kenaikan cukup tipis," ujarnya.
Di bursa Asia, indeks Hang Seng melemah 73,25 poin (0,53 persen) menjadi 13.837,09, Nikkei 225 turun 4,64 poin (0,05 persen) ke posisi 8.483,66, dan Straits Times terkoreksi 7,65 poin (0,45 persen) ke level 1.698,69.
Surya Paloh Akui Berkontemplasi Lama Sebelum Putuskan Gabung ke Koalisi Prabowo
Surya Paloh mengatakan, pilihan untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran itu merupakan keputusan yang baik.
