100 Perempuan Jadi Kader Antitembakau

VIVAnews - Sebanyak 100 orang perempuan mengikuti pelatihan kader antitembakau yang diselenggarakan oleh oraganisasi Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT).

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Menurut Ketua Umum WITT, Nita Yudi, tambahan 100 kader diharap bisa meningkatkan penyuluhan mengenai bahaya tembakau dalam masyarakat. "Dari 100 orang kader, 70 persennya adalah mahasiswa," kata Niya Yudi dalam rilisnya, Rabu 25 Maret 2009.

Masuknya remaja dan mahasiswa dalam WITT, kata Nita, makin memperluas penyuluhan. "Remaja adalah target pemasaran utama industri rokok, dengan banyaknya pelajar dan mahasiswa yang jadi kader, mereka bisa memberi penyadaran pada rekan-rekannya," tambah dia.

Organisasi Wanita Indonesia Tanpa Tembakau didirikan pada tahun 1995 oleh beberapa ibu-ibu yang merasa khawatir meluasnya rokok ke kalangan remaja. Para pendiri organisasi ini termasuk Dewi Motik Pramono, Marta Tilaar, dan Nina Akbar Tanjung.

Sebelumnya, Ketua Komisi Nasional Anak, Seto Mulyadi mengkhawatirkan iklan rokok di berbagai media, terutama televisi, akan sangat membahayakan penonton usia dini alias anak-anak. Secara tidak langsung, iklan-iklan rokok yang dikemas sangat menarik itu mengajak anak-anak untuk menghisap rokok.

"Iklan-iklan yang kreatif seperti 'ngga ada loe ga rame', 'tunjukkan ekspresimu', dan segala macam itu, menjadi contoh promosi rokok yang berbahaya bagi anak. Karena itu sifatnya mengajak," kata pria yang akrab dipanggil Kak Seto itu.

Tangkapan layar viral video emak-emak di Makassar ngamuk ancam parang penagih utangnya.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Beredar video viral di medsos, memperlihatkan seorang emak-emak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengamuk sambil membawa parang. Emak-emak itu emosi ditagih hutangnya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024