VIVAnews - Rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) PT Singer Indonesia Tbk perlu memperoleh persetujuan lebih dulu dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen Singer perlu menjelaskan tujuan stock split tersebut.
"Harusnya manajemen berdiskusi dulu dengan kami," kata Direktur Pencatatan BEI, Eddy Sugito, saat ditemui di gedung bursa efek, Jakarta, Rabu 25 Maret 2009.
Eddy menambahkan, otoritas bursa perlu mengetahui pemicu rencana stock split tersebut, karena aksi korporasi harus disertai alasan yang jelas. Stock split bisa dilakukan jika akan mempengaruhi perdagangan saham perseroan, terutama pada pasar sekunder.
"Kalau penyebaran saham publiknya sedikit, dipecah sebanyak apa pun tetap tidak berpengaruh," ujarnya.
Dia menambahkan, perubahan bisnis usaha distributor mesin jahit itu berpotensi memberi nilai tambah bagi perseroan dan pemegang saham. Meski demikian, otoritas memerlukan informasi lebih rinci mengenai perubahan usaha tersebut.
"Semestinya ada perubahan. Tapi kami perlu melihat detailnya lebih dulu," ujar Eddy saat ditanya potensi perubahan pemegang saham melalui pembelian saham (backdoor listing).
Selain itu, Eddy menambahkan, pihaknya akan melihat dulu kelangsungan bisnis usaha Singer paska berubah menjadi penyedia jasa pita lebar (bandwith).
Otoritas bursa berpeluang mencabut penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham perusahaan jika kualitas bisnis Singer memadai bagi kelangsungan usahanya di masa mendatang.
Sebelumnya, Singer berniat mengubah lini bisnisnya menjadi penyedia jasa bandwith dari sebelumnya distributor mesin jahit merek Singer. Perseroan juga akan mengubah nama dan melakukan pemecahan nilai nominal saham menjadi Rp 100 per saham dari sebelumnya Rp 1.000 (10:1).
Perusahaan akan meminta persetujuan pemegang saham pada rapat yang dijadwalkan pada April 2009.
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk
Rasa senang bisa memiliki sepeda motor baru untuk ke sekolah, justru berbuah petaka dialami Faizal Hadi Winata, seorang pelajar SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah.
