Pemantau Asal Amerika Mulai Bertugas di Aceh

VIVAnews - Lembaga pemantau pemilu asal Amerika, Carter Center mulai memantau palaksanaan Pemilu di Aceh. Mereka akan fokus pada penilaian administrasi Pemilu, tersedianya mekanisme penyelesaian perselisihan, dan isu yang berhubungan dengan dana kampanye.

"Kami akan mencatat pelanggaran Pemilu untuk kemudian disampaikan kepada Komisi Independen Pemilihan (KIP), polisi dan kantor pusat kami yang ada di Jakarta," kata Jesse Grayman, perwakilan Tim Carter Center, Jumat, 27 Maret 2009.

Lembaga pematau pemilu milik mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter itu mengutus tiga orang yaitu Jesse Grayman, Antonia Staafs dan Widney untuk mendapatkan informasi seputar kampanye dan kondisi Aceh terkini.

Mengawali kerjanya di Aceh, mereka berkunjung ke markas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Banda Aceh. Ini merupakan salah satu agenda selama di Banda Aceh, sebelum turun ke daerah melakukan pemantauan. "Keberadaan mereka tetap netral dan independen," sebut Jesse.

Menanggapi aksi kekerasan dan intimidasi terhadap partai politik menjelang pelaksanaan hari pencoblosan, Jesse menyebut, pihaknya tidak bisa mengintervensi.

Dia hanya berharap keberadaan mereka di Aceh, bisa meminimalisir intimidasi dan pelanggaran pemilu lainnya. "Kita hanya berharap pemilu di Aceh berjalan lancar dan tidak mengangu proses damai yang sedang berjalan," ujarnya.

Laporan: Riza Nasser | VIVAnews Aceh

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 
Bandara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), tergenang banjir 17/4

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Banjir bandang yang merendam Dubai, Uni Emirat Arab pada 16 April 2024, berdampak pada penerbangan beberapa maskapai menuju Bali.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024