Laporan Keuangan 2008

Laba Adaro Meroket Melebihi 1.000%

VIVAnews - Tingginya harga komoditas pertambangan pada awal hingga pertengahan 2008 diduga mendongkrak laba bersih PT Adaro Energy Tbk dan anak perusahaan. Perusahaan yang belum setahun mencatatkan sahamnay di lantai bursa ini meraup laba lebih dari 1.000 persen.

Jika pada tahun 2007, perseroan hanya membukukan laba bersih Rp 88,5 miliar, pada 2008 laba bersih mencapai Rp 887 miliar. Dalam laporan rugi laba  perseroan yang diumumkan Selasa 31 Maret 2009, pendapatan usaha perseroan juga meningkat dari Rp 11,5 triliun menjadi Rp 18 triliun.

Sementara beban pokok pendapatan tercatat Rp 13,149 triliun, beban operasi Rp 731 miliar, dan beban lain-lain Rp 1,2 triliun. Perseroan membukukan laba sebelum akuisisi sebesar Rp 949 miliar. Setelah dikurangi laba sebelum hak minoritas, laba bersih yang diraup tercatat Rp 887 miliar.  Meski laba bersih mengalami peningkatan drastis, laba bersih per saham dasar justru menurun dari Rp 62 menjadi Rp 35.

Tahun 2008, aset dan kewajiban perseroan juga meningkat drastis dari Rp 14,688 triliun pada 2007 menjadi Rp 33,720 triliun. Jumlah aset ini meliputi aset lancar Rp 7,856 triliun dan aset tidak lancar Rp 25,863 triliun.

Sedangkan kewajiban lancar mencapai Rp 6,7 triliun, kewajiban tidak lancar seebsar Rp 12,9 triliun di antaranya berupa  utang derivatif sebesar Rp 157 miliar, dan ekuitas Rp 14 triliun.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya
Rumah Dinas Gubernur DKI

Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan restorasi atau perbaikan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang menggolontorkan anggaran sebesar Rp 22,2 M.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024