Wartawan Radar Bali Tewas

Mengapa Polisi Susah Mencari Pembunuhnya

VIVAnews – Kepolisian Daerah Bali menyayangkan kesulitan pengungkapan kematian wartawan Radar Bali, Anak Agung Gede Prabangsa (41), akibat terbatasnya informasi yang diberikan dan juga kesulitan dari provider untuk mengungkap isi percakapan.

Juru bicara Polda Bali, Komisaris Besar Gede Sugianyar menyatakan, masih banyak yang perlu dicari dan tim di lapangan kembali menyusuri dan mengubek-ubek wilayah Bangli, sebagai lokasi terakhir Prabangsa terlihat terakhir kali sampai akhirnya dilaporkan hilang sampai ditemukan tewas.

17 saksi telah diperiksa yang semua itu terdiri dari orang dekat, pihak keluarga dan teman-teman Prabangsa.

Sugianyar meminta doa pada semuanya agar teka-teki kasus ini dapat terungkap. “Tim di lapangan masih mengumpulkan bukti kuat sehingga jangan sampai nanti setelah pelaku berhasil ditangkap tak bisa bebas lagi dari jeratan hukum,” harap perwira menengah melati tiga.

Polisi nampaknya sangat hati-hati dalam menangani kasus ini. Sementara Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar, Bambang Wiyono berharap polisi agar terbuka mengungkap motif.

“Apakah memang motifnya ada pelanggaran kode etik atau penganiayaan terhadap insan pers yang dilakukan narasumber karena ketidakpuasan pemberitaan. Apapun itu, kita siap menerimanya namun yang tak diterima adalah penyelesaian kasusnya dilakukan dengan menghilangkan nyawa,” paparnya.

Laporan: Wima Saraswati | Bali

Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Terpopuler: 5 Kota Berbiaya Hidup Termahal di Indonesia, hingga Profil Mooryati Soedibyo

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Lifestyle VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024