Iran Bantah Telah Bertemu Pejabat AS

VIVAnews - Iran membantah telah melakukan pembicaraan tidak resmi dengan pejabat Amerika Serikat (AS) di sela-sela konferensi internasional mengenai Afganistan di Den Haag, Belanda, Selasa 31 Maret 2009. Padahal, Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, sebelumnya mengatakan diplomat senior AS dan Iran telah mengadakan pertemuan singkat yang tidak direncanakan.

"Tidak ada pembicaraan atau dialog, baik resmi maupun tidak, formal atau informal antara Iran dan AS di antara konferensi ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Iran Hassan Ghashghavi kepada kantor berita Mehr di Teheran, Rabu 1 April 2009.

Ghashghavi juga membantah kabar bahwa delegasi Iran menerima surat permohonan pencarian tiga warga AS yang hilang di Iran. "Karena tidak ada pertemuan, maka tentu tidak ada surat ini," kata dia.

Menurut Clinton, AS mengirim utusan khusus untuk Afghanistan dan Pakistan, Richard Holbrooke, sedangkan Iran diwakili deputi menteri luar negeri Mohammad Mehdi Akhundzadeh dalam suatu pertemuan tidak resmi. Clinton mengatakan delegasi AS dan Iran tidak membicarakan hal penting dalam pertemuan itu, namun mereka sepakat untuk terus berhubungan.

Menanggapi pernyataan Clinton, Akhundzadeh menilai bahwa AS berusaha mencari celah dari konferensi internasional itu. Dia menyatakan jika ada pertemuan atau pembicaraan mengenai topik apapun dengan AS, pemerintah Iran tidak akan menutup-nutupinya.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS berkeras bahwa Holbrooke bertemu utusan Iran. Juru bicara departemen luar negeri AS Gordon Duguid mengatakan pembicaraan berlangsung sangat singkat.

"Pertemuan tidak lama dan belum membahas hal-hal substansial," kata dia kepada wartawan di Washington, Rabu.

Pengamat politik Iran, Saeed Leilaz, memandang respon Iran terhadap laporan Clinton sebagai upaya menghapus kecurigaan mengenai hubungan yang bersifat rahasia. Pasalnya, topik ini sangat sensitif menjelang pemilihan presiden Iran, 12 Juni 2009.

Leilaz mengatakan Presiden Mahmoud Ahmadinejad berusaha meredam kemarahan pemilihnya yang menduga dia menyambut baik tawaran rekonsiliasi AS. "Iran sangat hati-hati mengenai isu anti-AS yang akan terus bertahan meski hubungan dua negara membaik," kata Leilaz.

Iran dan Amerika tidak punya hubungan diplomatik selama hampir 30 tahun atau sejak Revolusi Islam di Iran - yang menyingkirkan diktator Reza Pahlevi dan naiknya kekuasaan kaum Mullah pimpinan mendiang Ayatullah Khomeini.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Namun bulan lalu, presiden AS Barack Obama menawarkan pembaruan hubungan dua negara. (AP)

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024