VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada transaksi hari ini kembali melemah. Aksi ambil untung (profit taking) investor yang melanda bursa global dan regional diperkirakan menjadi pemicunya.
IHSG dibuka langsung melemah 0,28 poin (0,02 persen) menjadi 1.516,36 pada transaksi Selasa, 7 April 2009, dibanding pergerakan positif pada transaksi kemarin yang ditutup naik 16,28 poin atau 1,08 persen di posisi 1.516,64.
Menurut riset PT Mega Capital Indonesia yang diterima VIVAnews hari ini, IHSG akan bergerak mixed (berpotensi menguat dan melemah). Sebab, aksi ambil untung (profit taking) yang terjadi di bursa regional dan global, serta turunnya harga komoditas bisa mempengaruhi pergerakan indeks hari ini. Secara teknis, juga menunjukkan IHSG telah memasuki kawasan jenuh beli (overbought).
Namun, sekuritas tersebut memperkirakan, optimisme akan segera pulihnya ekonomi dan menguatnya rupiah bisa mendorong investor cenderung mengakumulasi sejumlah saham yang sudah terkoreksi.
Mega Capital memprediksikan, indeks akan bergerak pada kisaran 1.505-1.530, dengan target harian (intraday) level 1.490-1.540.
Bursa Asia, saat IHSG dibuka bergerak variatif. Hang Seng Index melemah 188,92 poin atau 1,26 persen ke posisi 14.809,12, Nikkei 225 naik 26,52 poin (0,30 persen) ke level 8.884,45, dan Straits Times Singapura terkoreksi 36,31 poin atau 1,96 persen menjadi 1.811,67.
Sedangkan di bursa Wall Street, perdagangan Senin sore waktu setempat atau Selasa pagi WIB, indeks saham industri Dow Jones kembali anjlok di bawah level 8.000. Dow Jones turun 41,74 poin (0,5 persen) ke posisi 7.975,85. Bahkan, indeks Dow sempat anjlok 155 poin. Indeks saham Standard & Poor's 500 turun 7,02 poin (0,8 persen) ke level 835,48. Sedangkan indeks teknologi Nasdaq terkoreksi 15,16 poin (0,9 persen) ke posisi 1.606,71.
Sementara itu, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang pada perdagangan kemarin ditutup menguat di level Rp 910, pagi ini dibuka stagnan di posisi Rp 910.
Polisi Periksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Jerat Ahli Nuklir UGM
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur tengah menyidik dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menyeret ahli nuklir dari UGM.
