Proteksi, Ekspor Triwulan II Bisa Merosot 50%

VIVAnews - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia MS Hidayat mengatakan ekspor pada kuartal kedua 2009 bisa turun sampai 50 persen. Namun setelah kuartal kedua, kinerja ekspor diperkirakan perlahan-lahan akan merayap naik.

Catat, Ini Daftar Bengkel yang Terima Konversi Motor Listrik Gratis

Salah satu pemicu penurunan adalah proteksi yang dilakukan sejumlah negara, termasuk negara-negara G-20. Dari 20 negara, sebanyak 17 negara mempunyai tendensi ikut menuju ke arah proteksi. Namun ini dianggap sebagai gerakan refleks untuk mempertahankan ekonomi masing-masing negara.

Untuk proteksi ini, urutan pertama diduduki Amerika Serikat dengan gerakan "Buy American". Indonesia juga masuk jajaran negara yang memiliki tendensi proteksi ini.

Waspadai Pergaulan Bebas Anak: Kenali Dampak dan Tips Pencegahannya

Namun Indonesia mengikuti statement G-20 bahwa proteksi akan membahayakan ekonomi dunia termasuk Indonesia. Sehingga Indonesia akan menghindari sistem proteksi.

"Kemarin di kuartal pertama, penurunan sudah mencapai 30 persen dan itu akan berlanjut pada kuartal kedua," kata Hidayat di Jakarta, Selasa 7 April 2009.

Menurutnya, jika dibandingkan Singapura, ekspor Indonesia terbilang kecil yaitu hanya 26 persen dari GDP. Namun ekspor Indonesia saat ini masih bisa tumbuh sekitar 4 persen jika dibandingkan Singapura yang minus 10 persen. "Pertumbuhan itu bisa dicapai jika sektor riil terus jalan, domestik market terus ditingkatkan," kata Hidayat.

Pada Februari 2009 lalu, Badan Pusat Statistik mencatat ekspor turun lagi sebesar 1,02 persen dibandingkan Januari 2009 yang sudah rendah menjadi US$ 7,08 miliar. Jika dibandingkan Januari 2008, selama dua bulan (Januari-Februari 2009), ekspor sudah melorot 34,52 persen.

Tapi jika dibandingkan Februari tahun 2008, ekspor Februari 2009 mengalami penurunan 32,68 persen. Pada Februari ekspor non migas tercatat US$ 6,06 miliar atau turun 2,42 persen dibanding Januari 2009 sedangkan dibanding ekspor Februari 2008 menurun 25,83 persen.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2009 mencapai US$14,23 miliar atau menurun 34,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2008.

Penurunan ekspor ini, menurut Kepala BPS Rusman Heriawan pada 1 April 2009 lalu bukan bukan karena pemerintah  tidak cerdas mencari pasar baru dan sebagainya. Saat ini situasinya semua negara memang mengurangi impor termasuk dari Indonesia.

Apalagi beberapa negara yang menjalankan ekonomi terbuka, seperti Amerika Serikat saat ini juga sudah sangat provokatif untuk melakukan proteksi atas produknya.

Bocoran Hasil Pertemuan Jokowi dengan Prabowo-Gibran di Istana
Kubu pasangan 01 Anies-Muhaimin dan kubu 03 Ganjar-Mahfud saat sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di MK

Lucu Jika Kubu 01 dan 03 Gabung ke Prabowo, Pakar: Haram Hukumnya, Mereka kan Nuduh Curang

Bagi pakar politik, dinamika akan terlihat lucu jika yang menuduh curang hasil Pilpres 2024 tapi mau bergabung ke koalisi Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024