VIVAnews - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Agus Martowardojo mengatakan, utang berbentuk obligasi konversi PT Garuda Indonesia Rp 1 triliun lebih mempunyai status macet. Padahal saat ini Garuda dinilai sudah membukukan keuntungan.
"Obligasi Garuda macet, kalau perusahaan bagus kan harusnya tidak macet," kata dia di Jakarta, Selasa malam, 7 April 2009.
Menurut Agus, saat ini Garuda kondisinya sudah baik. Jika Garuda meningingkan utang itu dikonversi menjadi saham, harus dilihat apakah aturan perbankan memungkinkan Bank Mandiri melakukan konversi. "Kalau seandainya Bank Mandiri ingin melakukan konversi, apakah diperkenankan Bank Indonesia?" katanya.
Sejauh ini belum ada pembicaraan untuk mengkonversi, karena belum ada proposal kepada Bank Mandiri." Kalau ada proposal konversi, kami akan pertimbangkan," katanya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, Garuda mempunyai utang terhadap Mandiri sekitar US$ 100 juta berupa obligasi konversi yang bisa di ubah menjadi saham. Saat ini pembicaraan dengan manajemen terkair restrukturisasi utang terus dilakukan.
Emirsyah berharap pembicaraan dengan Mandiri dapat selesai pada semester I/2009. Dengan demikian Garuda mempunyai fondasi jelas untuk pengembangan ke depannya.
Total utang Garuda US$ 740 juta, dan terbesar kepada Export Credit Agency sebesar US$ 400 juta. Emirsyah mengatakan secara prinsip kesepakatan sudah dibahas, namun diharapkan dapat diketok palu pada semester I/2009. Selain kepada Mandiri dan ECA, sisa utang yang lain adalah promisiory notes sebesar US$ 130 juta.
Garuda perlahan mulai menunjukkan perbaikannya. Baru-baru ini ditandatangani kerja sama pengadaan 8 pesawat dari Timur Tengah. Tahun ini Garuda akan menyewa 14 armada, yaitu Boeing 737-800 dan Airbus A330.
Gak Nyangka, Istri Bintang Emon Dinyatakan Positif Narkoba
Kabar ini lantas membuat Bintang Emon keheranan karena sang istri belum lama ini mendapatkan rekomendasi obat dari seorang apoteker.
