Fira Basuki Inginkan Pemilu Online

VIVAnews - Hari gini belum online? kata Fira Basuki. Penulis novel itu berpendapat sistem Pemilu hingga saat ini masih menyusahkan pemilihnya.

"Aku menyayangkan aja sistemnya nggak ringkas," kata Fira saat ditemui VIVAnews usai syuting '4 Lawan 1' di Studio Palem, Kemang, Jakarta Selatan, Selasa 7 April 2009 malam.

Menurut Fira sistem contreng bukan coblos, dan pemilihan calon legislatif masih mebingungkan. Penulis 'Jendela-jendela' itu menilai, untuk orang yang berpendidikan saja membingungkan. Apalagi untuk petani atau orang-orang yang nggak sekolah.

"Kalau bisa sih Pemilu mendatang untuk kita-kita gini bisa memilih secara online," Fira berujar. Bagaimana dengan mereka yang buta internet? Menurut penulis 36 tahun itu, sosialisasi yang intens bisa jadi jalan keluar.

Pemasangan foto-foto caleg di jalanan juga mengganggu Fira. Ia khawatir pemilih hanya hafal wajah, bukan nama. Padahal saat Pemilu Legislatif besok, tak akan terpampang foto para caleg.

Kalau sudah begitu, Fira menilai, bisa-bisa rakyat asal pilih. Kredibilitas dan kapabilitas caleg bukan lah pertimbangan utama. "Biasanya yang dipilih secara acak yang catchy, atau yang nomor satu," tuturnya menutup pembicaraan.

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU
Ketua MK Suhartoyo, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Menurut kuasa hukum KPU, meski nama Hasyim Asyari disangkutpautkan dengan banyak dugaan pelanggaran tapi proses Pemilu 2024 tetap berjalan lancar.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024