Kasus Suap Dermaga

17 Pengawal Amankan Jhonny Allen

VIVAnews - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Jhonny Allen Marbun, saat ini masih diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, sebanyak 17 pengawalnya menjaga Jhonny Allen di luar.

Pantauan VIVAnews, 17 pengawal yang mengenakan pakaian preman berjaga di lobi Gedung KPK, Jakarta, Senin 13 April 2009. Mereka bahkan sempat berbaris di depan pintu keluar. "Kami mau amankan," ujar salah seorang pengawal bertubuh tegap.

Jhonny Allen datang ke Gedung KPK, sekitar pukul 09.10. Anggota Panitia Anggaran ini menumpang mobil Ford Everest warna hitam bernomor polisi B 1455 LK.

Dalam kasus dugaan suap ini, penyidik KPK telah menetapkan tiga tersangka, yaitu anggota DPR Abdul Hadi Djamal, pegawai Departemen Perhubungan Darmawati Dareho, dan pengusaha Hontjo Kurniawan.

Dalam pemeriksaan para tersangka, 2 Maret lalu, penyidik menyita barang bukti berupa uang yang diduga adalah suap sebesar Rp 54,5 juta dan US$90 ribu. Uang itu diduga untuk memuluskan proyek pembangunan dermaga di Indonesia timur senilai Rp 100 miliar.

Pemeriksaan terhadap Jhonny Allen ini terkait dengan pengakuan Hadi Djamal yang menyatakan bahwa sebelum menerima uang itu, dia pernah menerima Rp 1 miliar pada Februari 2009. Uang itu kemudian diteruskan kepada Jhonny Allen.

Selain itu, Hadi Djamal juga mengaku rekannya itu hadir dalam rapat informal di Hotel Four Season pada 19 Februari 2009. Dalam rapat itu dibahas mengenai usulan penambahan dana stimulus yang juga digunakan untuk proyek pembangunan dermaga itu.

Sedianya Jhonny Allen diperiksa pada 30 Maret. Namun caleg Partai Demokrat dari Dapil II Sumatera Utara itu mengaku sibuk dan meminta pemeriksaan dijadwal ulang setelah pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?
Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024