VIVAnews - Usai rapat pleno, komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendatangi Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Kawasan Thamrin, Jakarta, Senin 13 April 2009. Tak seperti biasanya, kunjungan para komisioner tersebut tanpa pemberitahuan pada wartawan.
Pertemuan antara komisi pemilihan dengan badan pengawas berlangsung tertutup di ruang rapat lantai II. Jangankan ikut mendengarkan rapat, wartawan bahkan tak diperbolehkan naik ke lantai atas. Saat keluar dari ruang rapat sekitar pukul 17.25, Ketua KPU, Abdul Hafiz Anshary menolak memberikan komentar. Dia langsung memasuki mobil yang membawanya pergi dari lokasi.
Ketika ditanya apakah kedatangan para komisioner terkait kritik badan pengawas terkait terkait surat edaran KPU KPU No. 676/KPU/4/2009, Anggota Bawaslu, Wahidah Suaib menolak menjawab. "Terkait hal itu sudah kita serahkan ke ketua [Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini]," kata Wahidah, Senin sore.
Secara terpisah, Anggota Bawaslu, Wirdyaningsih mengatakan kedatangan KPU atas undangan Bawaslu. "Kami perlu koordinasi, ada banyak hal yang harus kita sepakati," kata Wirdyaningsih.
Melihat hasil pelaksanaan pemilu 2009, kata Wirdyaningsih, masih ada banyak kekuarangan, misalnya tertukarnya surat suara, daftar pemilih yang belum tuntas. "Supaya tak terjadi lagi dalam pilpres, ini langkah antisipasi," tambah dia.
Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto menyingung terkait dengan lahan di Sungai Penuh yang bisa dimanfaatkan menjadi lumbung ketahanan pangan.
