Iran Mulai Adili Wartawati Amerika

VIVAnews - Pengadilan Revolusioner Iran telah menggelar sidang pertama pengadilan atas Roxana Saberi, jurnalis Amerika Serikat (AS) yang ditahan Januari lalu dengan tuduhan menjadi mata-mata.

"Sidang pertama telah digelar kemarin (Senin, 13 Maret 2009) dan saya kira hakim akan membuat putusan dalam dua atau tiga minggu mendatang," kata juru bicara pengadilan Iran Ali Jamshidi dalam konferensi pers di Teheran, Selasa (14/4) seperti dikutip laman stasiun televisi BBC.

Saberi, 31 tahun, ditahan di Penjara Evin, dekat Teheran. Tiga tahun lalu, jurnalis Iran-AS ini bekerja di BBC. Dia juga pernah bekerja untuk radio AS NPR dan jaringan televisi Fox News.

Menteri luar negeri AS Hillary Rodham Clinton telah meminta pembebasan Saberi dengan alasan penangkapan Saberi tidak beralasan. Jamshidi mengecam pernyataan Clinton tersebut.

"Sebuah pemerintahan yang memberi opini tanpa melihat bukti layak dijadikan bahan tertawaan," ujar Jamshidi.

Jamshidi tidak menjelaskan kasus tersebut secara rinci. Awalnya, Saberi ditahan karena membeli minuman beralkohol. Tuduhan lalu berubah menjadi melakukan peliputan tanpa kartu identitas. Namun kemarin, Saberi didakwa memata-matai Iran.

Saberi telah tinggal di Iran selama enam tahun untuk bersekolah dan menulis buku. Orang tuanya yang tinggal di AS telah tiba di Teheran awal April lalu dan telah menemui putrinya selama 20 menit.

Vespa World Days 2024 Pecahkan Rekor di Pontedera
Bimbingan Menulis Maxnovel (Doc: Istimewa)

Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi

MaxNovel bersama dengan berbagai universitas di Indonesia, termasuk LP3I, bekerja sama dalam rangka memberdayakan kemampuan para penulis muda.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024