VIVAnews - Telkom, melalui unit bisnisnya PT Infomedia Nusantara, membelanjakan dana sebesar Rp 1,8 miliar untuk mengembangkan sistem elektronik billing statement (EBS) bagi pelanggannya di wilayah Jakarta Barat. Investasi tersebut meliputi pembelian server, uji coba, dan berbagai persyaratan teknis lainnya.
“Menurut laporan, bulan ini, atau per April 2009 kami telah berhasil mengirim 70 ribu email. Selama masa uji coba tersebut, hanya 8 ribu email yang masih kacau,” kata Agus Kristiono, Operation Senior Manager Billing and Collection di gedung Telkom, Jakarta Barat.
Dengan sistem EBS, lanjut Agus, Telkom diperkirakan mampu menghemat dana hingga Rp 919 juta per bulan. Dibandingkan dengan menggunakan info tagihan jastel atau intagjastel fisik yang memaksa Telkom mengeluarkan dana 2 ribu rupiah per dokumen, dengan metode ini Telkom hanya menghabiskan sekitar 1 miliar per bulannya.
“Kalkulasinya, secara kasar per email tagihan intagjastel hanya memakan biaya 137 rupiah,” ucap Agus.
Terkait targetnya, Telkom membidik 25% dari total pelanggan Telkom Divre 2 yang berjumlah sekitar 2 juta SST. “Di tahap awal, target kami implementasinya dapat mencapai 500 ribu pelanggan,” kata Agus. “Bila berhasil, rencananya sistem ini akan dikembangkan ke wilayah lainnya,” ucapnya.
Aplikasi EBS sudah mulai diujicobakan oleh Telkom sejak Januari 2009. Sebulan kemudian, Telkom meningkatkan penerapan EBS kepada 28 ribu pelanggannya. Pada bulan Maret 2009 sudah 57 ribu pelanggan Telkom yang menerima EBS, dan bulan ini ditingkatkan lagi menjadi 72 ribu pelanggan.
Telkom bekerjasa sama dengan PT Infomedia Nusantara untuk penyelenggaraan EBS. Untuk mendapatkan layanan EBS via email, pelanggan tidak akan dipungut biaya apapun alias gratis.
Terpopuler: Hasil Apik Timnas Indonesia U-23, Anthony Ginting Tembus Olimpiade 2024
Berita mengenai hasil apik Timnas Indonesia U-23 di laga uji coba menjadi buruan pembaca VIVA Bola sepanjang Selasa 9 April 2024.
