Perdagangan Saham di Wall Street

Khawatir Kinerja Perbankan, Indeks pun Anjlok

VIVAnews - Setelah akhir pekan lalu bersikap optimistis, para investor di bursa Wall Street, New York, kembali khawatirkan kinerja perbankan. Akibatnya, saham-saham perusahaan perbankan anjlok dan memicu penurunan indeks.

Di akhir perdagangan Senin sore, 20 April 2009 waktu setempat (Selasa pagi WIB), indeks saham industri Dow Jones anjlok 289,60 poin (3,6 persen) ke posisi 7.841,73. Indeks saham Standard & Poor's 500 juga turun 37,21 poin (4,3 persen) ke posisi 832,39. Indeks saham teknologi Nasdaq pun demikian, turun 64,86 poin (3,9 persen) ke posisi 1.608,21.

Keresahan para investor di bursa saham terjadi setelah mendengar kabar Bank of America Corp., kendati mendapat untuk di kuartal pertama tahun ini, harus menyisihkan US$13,4 miliar untuk menutupi pinjaman.

Kekhawatiran bertambah saat Kepala Staf Gedung Putih, Rahm Emanuel, Minggu 19 April 2009, menilai bahwa kemungkinan perusahaan-perusahaan perbankan akan membutuhkan lagi pinjaman talangan dari pemerintah. Itu karena, berdasarkan survei dari pemerintah, mereka menderita kerugian besar dari para debitur yang gagal bayar. 

Setelah munculnya kabar-kabar tersebut, harga saham perbankan seperti Bank of America dan Citigroup di awal pekan ini anjlok, masing-masing 24,3 persen dan 19 persen. Dua komponen Dow Jones itu berperan melemahkan indeks sebesar 290 poin atau 3,6 persen. Itu merupakan penurunan terbesar Dow sejak awal Maret, sebelum akhirnya bangkit dari rekor terendah dalam hampir 12 tahun terakhir.   

Joe Saluzzi, pialang dari Themis Trading LLC, menilai bahwa para pialang kini bersikap skeptis atas munculnya laporan pendapatan perbankan. Laporan yang mengungkapkan laba yang lebih besar dari perkiraan di trimulan pertama tahun ini justru menyimpan masalah yang mengganggu, salah satunya berupa kerugian atau utang yang harus dibayar. "Pada akhirnya, jumlah yang mereka dapat tidak begitu besar," kata Saluzzi. (AP) 


Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients
Prabowo Subianto

Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping

Menteri Pertahanan juga pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto akan mengunjungi Beijing China, pada 31 Maret-2 April 2024. Prabowo dijadwalkan bertemu Presiden Xi Jinping

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024