Krisis Keuangan

AIG Terpaksa Jual Aset

VIVAnews. Perusahaan asuransi terbesar di dunia, American International Group (AIG) Inc. tengah bermasalah. Setelah harga sahamnya anjlok sampai 45 persen pada perdagangan pekan lalu, AIG kini didera masalah keuangan sehingga harus menjual sejumlah aset, termasuk bisnis penyewaan pesawat komersil dan beberapa holding.

Anggaran Kurang Jadi Alasan Polisi Kirim Tilang Lewat WA, Sebulan 1 Juta Pelanggaran

Menurut surat kabar bisnis Wall Street Journal edisi Minggu (14/9), rencana penjualan aset AIG sudah diutarakan oleh Chief Executive Officer (CEO) Robert Willumstad, Juni lalu untuk mengantisipasi saat perusahaannya diguncang masalah keuangan. Masalah tersebut terlihat harga saham AIG anjlok di bursa Wall Street hingga 45 persen pekan lalu. Bahkan pada perdagangan Jumat lalu (12/9), saham AIG turun lebih dari 30 persen.

Lembaga pemeringkat keuangan, Standard & Poor's, telah memperingatkan akan menurunkan peringkat kredit AIG antara satu sampai tiga tingkat. Itu karena perusahaan asuransi tersebut tengah kesulitan menghimpun modal jangka pendek.

Terkuak Penyebab Fortuner Pelat Polisi yang Kecelakaan di MBZ Berubah Pelat Nomornya

Wall Street dalam situs internetnya Minggu lalu mengungkapkan bahwa AIG kini juga tengah melobi sejumlah firma ekuitas swasta untuk mendapatkan banyak modal hingga lebih dari US$ 10 miliar. Padahal raksasa asuransi yang berbasis di New York tersebut sebelumnya mampu menghimpun dana US$20 miliar untuk tahun ini. Jurubicara AIG, Nicholas Ashoohm, menolak menanggapi kabar tersebut.

Dengan anjloknya harga saham, AIG kini mengalami nasib serupa dengan sejumlah pesaingnya yang tengah kesulitan dalam berbisnis di bursa kredit. Para perusahaan asuransi tengah khawatir bahwa investasi-investasi terstruktur dan rumit yang mereka danai kian banyak yang tumbang.

Baru Tahu Pengguna Mobil yang Cipratkan Air ke Orang Bisa Kena Denda

Dalam tiga kuartal terakhir yang berakhir Juni lalu, AIG sudah rugi sekitar US$25 miliar dalam bentuk credit default swaps - atau proteksi kerugian bagi para pemegang obligasi. AIG pun rugi sekitar US$15 miliar atas investasi-investasi yang mereka danai.

Maka, perusahaan asuransi tersebut kini berencana menjual sejumlah aset. Diantaranya, perusahaan penyewaan pesawat terbang yang selama ini diandalkan meraup laba, International Lease Finance Corp. AIG juga mempertimbangkan penjualan aset-aset lain di bidang properti dan asuransi korban kecelakaan. (ap)

Yusril Ihza Mahendra, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Yusril Nilai Prabowo Tak Bisa Otomatis Tambah Kementerian, Mesti Revisi UU atau Bikin Perppu

Kabar Presiden RI terpilih Prabowo Subianto akan menambah menambah nomenklatur kementerian menjadi 40 kursi tengah disorot

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024