VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui keterpurukan rupiah pada perdagangan hari yang sudah menyentuh Rp 10 ribu per dolar Amerika Serikat akibat ketidakpercayaan pasar atas kasus Indover Bank.
Kalla mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah sangat tergantung dengan kepercayaan pasar, sehingga wajar jika pasar merespon negatif. Meskipun, kata Kalla, pelemahan rupiah juga akibat faktor global yang sedang melanda semua mata uang dunia lainnya.
"Kurs itu soal kepercayaan, turun gara-gara respons pasar terhadap Indover," ujar Kalla, di Jakarta, Jumat 24 Oktober 2008.
Kalla juga mengatakan, penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) di pasar modal juga tidak terlepas pada pasar global. "Kami masih akan menyerahkan pada mekanisme pasar," katanya.
Sebelumnya, Bank Sentral Belanda (De Nederlandsche Bank) menyatakan bahwa pengadilan Belanda telah memutuskan untuk membekukan kegiatan operasional Indover Bank, anak usaha Bank Indonesia yang berkedudukan di Amsterdam.
Pembekukan operasi yang berlaku sejak 7 Oktober 2008 ini dilakukan setelah Indover mengalami kesulitan likuiditas sebagai dampak dari gejolak pasar keuangan global.