Paskah: 2010, RKP Masih Tetap Konservatif

VIVAnews - Pemerintah tidak akan mematok target terlalu tinggi pada Rencana Kerja Pemerintah  tahun 2010. Tahun depan, kondisi ekonomi dianggap masih belum pasti.

Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, program dan anggaran pada 2010 akan disusun secara konservatif sehingga nantinya pemerintahan yang akan melanjutkan pemerintahan saat ini bisa lebih fleksibel dalam menentukan anggaran.

"Catatan kami adalah, RKP 2009 dan RKP 2010 dianggap sebagai satu kesatuan," ujar Paskah dalam konferensi pers di Bappenas, Jakarta, Rabu 22 April 2009. Pemerintah untuk tahun depan mengusung tema, pemulihan ekonomi 2010. Sehingga program-program yang dibuat adalah dengan memperhatikan kebutuhan stimulus dan social safety nett.

Menteri Keuangan Sri Muyani Indrawati mengatakan pada 2010 target pertumbuhan ekonomi adalah 5-6 persen. Inflasi antara 4,5-5,5 persen, suku bunga acuan Bank Indonesia 6-7 persen dengan nilai tukar Rp 9.500-Rp 10.500/US$.

Ia menduga, pada 2010, penerimaan akan turun. Namun kebutuhan belanja tidak akan banyak yang dipotong. "Karena kalau pendapatan kita turun dan belanja kita juga dipotong, artinya aktivitas ekonomi kita akan mengkeret (mengkerut), kami tidak menginginkan hal ini," ujarnya.

Untuk itu guna mendukung pertumbuhan ekonomi 5-6 persen pemerintah akan tetap menjalankan stimulus seperti PPh badan yang saat ini diturunkan dari 28 persen tahun ini menjadi 25 persen.

Sengketa Pilpres Dinilai Jadi Pembelajaran, Saatnya Prabowo-Gibran Ayomi Semua Masyarakat
Airlangga Hartarto Didukung Satkar Ulama jadi Ketum Golkar 2024-2029

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024