VIVAnews - Pertarungan Ricky Hatton kontra Manny 'Pac Man' Pacquiao baru digelar Mei 2009 mendatang. Namun, perang urat syaraf sudah dihembuskan kedua petinju jauh-jauh hari sebelum duel.
Duel Hatton versus Pacquiao akan digelar di kelas welter ringan (63,5kg). Di kelas sini, Hatton adalah jagonya. Dia belum terkalahkan dan masih berstatus juara dunia versi badan tinju IBO dan IBF.
Ironisnya, Hatton justru tak banyak mendapat dukungan. Pasalnya, petinju Inggris dengan rekor 45 kali tanding 32 menang KO dan sekali kalah KO itu dianggap jago kandang, karena mayoritas kemenangannya diraih di negara asalnya.
Satu dari empat penampilannya di Amerika Serikat, bahkan berbuah kekalahan TKO. Pada pertandingan yang digelar di MGM Nevada, Las Vegas, Amerika Serikat, 12 Agustus 2007 itu, Hatton kalah TKO dari Floyd Mayweather Jr dan harus melepas gelar WBC kelas welter yang disandangnya.
Hatton ingin mematahkan anggapan miring sekaligus label jago kandang ini. Caranya dengan mengalahkan raja tinju pound to pound Pacquiao pada pertemuan di MGM Arena, Nevada, Las Vegas, AS, awal Mei 2009 mendatang.
"Setelah mengalahkan Kostya Tszyu, terasa mudah bagi saya untuk berada di zona nyaman. Ketika Anda jadi nomor satu di salah satu divisi, semua akan datang pada Anda. Tapi, saya ingin menjawab kritik. Saya tidak ingin selamanya berada di zona nyaman, Manchester, Inggris," kata Hatton seperti dilansir Sky Sports.
"Saya ingin keluar dan menjadi petinju terbaik di dunia. Naik dan turun kelas di setiap divisi dan bertarung dengan pertinju pound to pound terbaik di dunia. Ini yang akan saya lakukan sepanjang karir saya," tandas Hatton.
Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah
Presiden Direktur Procter and Gamble (P&G) Indonesia, Saranathan Ramaswamy menilai, Indonesia memiliki prospek bisnis yang cerah di masa depan.
