Perdagangan Dunia Anjlok Hingga Minus 10%

VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan berdasarkan perkiraan World Trade Organization (WTO), volume perdagangan global akan mengalami kontraksi lebih dari minus 10 persen. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap ekonomi dunia.

"Untuk mengantisipasinya, Indonesia perlu menjaga agar ekonomi domestik tidak terpengaruh," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis, 24 April 2009.

Dia menjelaskan pemerintah akan mengamankan sisi konsumsi dan investasi karena itu menyumbang 70 persen dari produk domestik bruto (GDP). Jika kedua aktivitas itu bisa mencapai 80 persen, dan difasilitasi dari sektor perbankan yang baik, maka ekonomi Indonesia akan tetap jalan.

Penurunan impor, seperti barang modal akan mempengaruhi investasi dan berpengaruh pada aktivitas ekonomi domestik. Untuk itu Indonesia akan terus memantau arus ekspor-impor dan aliran modal.

Kendati demikian, Sri Mulyani menekankan saat ini neraca perdagangan dan neraca modal masih positif. Itu menandakan Indonesia masih bisa bertahan, jika dihubungkan dengan ekonomi global.

Selain WTO, semua semua lembaga multilateral seperti OECD, IMF, Word Bank sepakat hingga pertengahan tahun 2009 merupakan kondisi yang paling berat.

Ratas Bahas Geopolitik, Airlangga: Cadangan Devisa Kita Masih Kuat
Petugas kepolisian mengamankan TKP lokasi diduga dibunuhnya seorang wanita muda oleh mantan suaminya sendiri di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Selasa 16 April 2024 sore. (Istimewa)

Wanita Muda Diduga Dibunuh Mantan Suami Saat Cekcok

Warga Kabupaten Kubu Raya dihebohkan dengan tewasnya seorang wanita muda yang diduga kuat dibunuh oleh mantan suaminya. Peristiwa tersebut terjadi di rumah yang berada di

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024