VIVAnews - Kesetiaan lima musim bersama Arsenal, tak berarti buat Mathieu Flamini. Ada hal lain yang memaksanya hijrah dari London menuju Milan.
“Saya hanya ingin memenangi Liga Champions,” kata Flamini kepada BBC. “Saya datang ke Milan karena sejarah klub ini di kompetisi Eropa. Tentu, saya ingin menjadi bagian sejarah itu."
Bukan cuma itu, gelandang Prancis berusia 25 tahun ini juga mengincar scudetto alias juara Serie A. Target terdekat adalah memantapkan posisi di lini tengah skuad asuhan Carlo Ancelotti itu.
“Saya akan bekerja keras dan melakukan segalanya untuk mencapai target itu,” lanjut Flamini.
Selama ini, Flamini memang belum menemukan penampilan terbaik bersama Rossoneri. Padahal, awalnya kemampuannya disejajarkan, bahkan melebihi trio lini tengah Milan: Andrea Pirlo, Massimo Ambrosini dan Gennaro Gattuso.
Kemampuan Flamini disebut perpaduan trio ini. Sayangnya, adaptasi lambat dengan atmosfer sepakbola Italia menghambat kiprah Flamini.
Flamini gagal menggeser trio Rossoneri itu. Kedatangan David Beckham juga membuat Flamini semakin lebih banyak di bangku cadangan. Flamini belakangan ini baru dipasang Ancelotti ketika Gattuso cedera dan Ambrosini penampilannya menurun.
Keturunan Italia
Meski begitu, Flamini mengaku bahagia berada di San Siro. “Saya menjadi fan Milan sejak masih muda. Orang pasti tahu bagaiamana spesialnya buat saya bisa bermain di klub ini,” tegas Flamini.
Adaptasi Flamini tak terlalu bermasalah di Milan. Pasalnya, ia memiliki ayah yang juga orang Italia. Keluarga Flamini juga masih tersebar di Negeri Pizza itu.
"Saya tak lupa mengunjungi mereka. Bahasa Italia saya juga semakin lancar," tutur Flamini.
Keluarga besar itu selalu mendukung penampilan Flamini di lapangan. Hal itulah yang membesarkan hati Flamini selama ini.
Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
