9 Juta Ekor Babi di Indonesia Dipantau Ketat

VIVAnews - Pemerintah terus berupaya mengambil langkah antisipasi guna mencegah masuknya virus flu babi. Maka itu, peternakan-peternakan babi di tanah air akan mendapatkan penanganan khusus.

"Sebanyak sembilan juta ekor babi yang ada di peternakan di Indonesia akan diadakan surveillance (pemetaan dan diawasi)," kata Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Senin, 27 April 2009.

Rapat yang dipimpin Menko Kesra, Aburizal Bakrie ini juga dihadiri Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal, dan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah. Aburizal juga menegaskan akan adanya penanganan khusus bagi peternak babi di Indonesia.

"Pemerintah juga akan memeriksa daerah-daerah yang yang memiliki populasi babi yang tinggi. Jika ternyata mencurigakan maka akan dikarantina," kata Aburizal.

Seperti diberitakan, Menteri kesehatan Meksiko Jose Angel Cordova mengatakan jumlah pasien yang diduga terinfeksi virus flu babi meningkat menjadi 1.614 orang. Cordova juga menyatakan setidaknya 103 orang tewas akibat virus A/H1N1 ini.

Gejala flu babi meliputi demam lebih dari 37,77 derajat Celsius, sakit badan, radang tenggorokan, batuk, sulit bernapas, dan dalam beberapa kasus pasien muntah-muntah dan diare. Belum ada vaksin khusus untuk menanggulangi virus flu babi. Virus ini biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan babi.

 KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang dan Golkar Bertambah di Jabar 1
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, The Interview

Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen

Menteri Kesehatan mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024