Hasil Survei Jasa Marga

Konsumen Tak Puas dengan Kualitas Jalan Tol

VIVAnews - Para pengguna jalan tol ternyata masih tidak puas dengan fasilitas maupun layanan jalan tol. Bahkan di semua lokasi jalan tol yang disurvei, tidak ada pengguna yang merasa puas. Demikian hasil survei yang terungkap dalam diskusi antara pimpinan PT Jasa Marga Tbk dengan para wartawan di Bandung, Jumat malam, 1 Mei 2009.

Survei yang melibatkan 1.404 responden pengguna jalan tol terdiri dari pengguna jalan tol Jakarta, Bogor, Tangerang Ciawi (Jagorawi), tol Cikampek,Tol Sedyatmo, Tol Tangerang, Tol Cawang, Tol Purbaleunyi dan Tol Gempol.

Respons Santai Jokowi Sudah Tak Dianggap Kader PDIP Lagi: Terima Kasih

Riset yang dilakukan sejak 15 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009 merupakan tahap pertama pelaksanaan studi. Riset ini berlaku di beberapa jalan tol yang dioperasikan PT Jasa Marga Tbk.

Hasilnya belum menggembirakan. Tingkat kepuasan konsumen terhadap jalan tol secara total hanya 3,66 atau dalam skala indeks tidak puas. Jalur tol dua ruas yang tercatat paling rendah tingkat kepuasannya yaitu tol Sedyatmo 3,39 dan Cawang 3,54. Adapun tol Gempol tingkat kepuasan konsumen mencapai 3,99 atau mendekati indeks puas (4).

Menurut Direktur Operasional PT Jasa Marga Tbk, Adityawarman, beberapa hal penting untuk dibenahi, dalam pandangan pengguna tol, adalah penertiban truk yang berjalan lambat dan panjangnya antrean di pintu masuk atau keluar tol.

Selain itu kualitas permukaan jalan tol yang tidak rata, kecepatan layananan di gerbang serta keramahan petugas. "Memperbaiki kualitas layanan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) keharusan," katanya dalam diskusi Media Gathering di Bandung.

Pihaknya, menurut Aditya,telah melakukan peningkatan kualitas layanan, diantaranya pelebaran jalur,pemindahan gerbang dan pemberlakuan e-toll card bagi pengguna tol.

PT Jasa Marga 2009 merencanakan pelebaran lajur di beberapa ruas tol seperti ruas Kamal-Cengkareng, Sentul Selatan-Bogor, Cikarang Timur-Karawang Timur, Karawang Timur-Dawuan, Semarang Seksi A dan Belmera (Amplas-Tanjung Morawa).

Kenang Sosok Mooryati Soedibyo, Nadia Mulya: Kartini Modern

Pemindahan gerbang dilakukan dari Pondok Gede Timur ke Cibitung, dan TMII ke Cimanggis serta pembangunan simpang susun di akses Cemara.

Untuk mempercepat proses transaksi, kartu elektronik sudah diberlakukan di beberapa ruas tol. "Penggunaan e-toll card mengurangi waktu pembayaran dari empat detik menjadi dua detik," katanya. Sejak diberlakukan secara resmi, penggunaan e-toll card mencapai 11.000 transaksi perhari.

Menurut Aditya, permintaan e-toll card terjadi di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. "Kami bekerjasama dengan Departemen Perhubungan dan Dinas Lalu Lintas dan Jalan," kata Aditya.

Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Nurdin Manurung, kondisi jalan tol yang menimbulkan ketidakpuasan pengguna disebabkan beberapa faktor. Pertama pertumbuhan jalan tol di Indonesia masih jauh dari harapan.

Jalan tol di Indonesia hanya tumbuh rata-rata 20 km pertahun. Selama 60 tahun, Indonesia baru memiliki 688 km jalan tol atau 20 persen dari rencana sekitar 6.000 km jaringan jalan tol. "Kemacetan yang sering terjadi karena belum adanya koneksi antar tol," katanya.

Rasio jalan tol di Indonesia pun tertinggal dibandingkan beberapa negara tetangga sepeti Jepang, Malaysia, Korea dan China. Rasio panjang jalan tol per satu juta penduduk di Indonesia hanya 126.

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Tempat Penyimpanan Dupa, Diduga Dibunuh Tantenya

Sementara di Jepang mencapai 9.422 km/satu juta penduduk dan Malaysia 3.008/ persatu juta penduduk. "Pemerintah mengajak swasta untuk membangun fasilitas tol," tutur Nurdin.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Maret 2024

Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, AHY: Saatnya Rekonsiliasi

AHY meminta semua pihak agar legowo dengan keputusan MK.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024