Penyelidikan Tragedi 11 September 2001

Hotmail Jadi Andalan Teroris al-Qaida

VIVAnews - Hotmail mungkin tidak sepopuler Yahoo atau Google sebagai laman layanan email gratis. Namun, nama Hotmail kini tengah mengemuka lantaran menjadi andalan gembong teroris al-Qaida, Khalid Sheikh Mohammed, dalam merencanakan serangan teror di Amerika Serikat (AS) delapan tahun silam - yang dikenal dengan "Tragedi 11 September" (9/11).

Informasi itu berdasarkan pengakuan Ali Saleh Kaslah al-Marri, seorang anggota al-Qaida yang tengah diadili oleh pengadilan federal di kota Peoria, negara bagian Illinois, AS.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Al-Marri mengaku bersalah bersekongkol dengan Mohammed dan para pembajak tiga pesawat penumpang dalam melancarkan serangan teror di AS, termasuk menabrakkan dua pesawat yang mereka bajak ke Menara Kembar World Trade Center di New York.

Sebagai "imbalan" dari pengakuan bersalah yang dilontarkan al-Marri, hakim pengadilan kemungkinan hanya memvonis dia hukuman penjara maksimal selama 15 tahun.  
 
 Dokumen pengakuan al-Marri, yang ditunjukkan Kamis 30 April 2009, mengungkapkan bagaimana jaringan al-Qaida memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi seperti telepon dengan kartu pra bayar, telepon umum, laman pencari informasi di internet dan sejumlah kode untuk berkomunikasi, membuat rencana dan melanjakan operasi.

Al-Marri juga mengaku giat mencari informasi di internet tentang gas sianida dan menggunakan piranti lunak untuk menutupi jejak. Dia menandai sejumlah lokasi tanggul, saluran air, dan terowongan di AS dalam sebuah almanak. Ini sekaligus mengungkapkan bahwa al-Qaida ternyata juga berencana menggunakan gas sianida dalam melancarkan teror di tempat-tempat itu.

Dia juga mengaku bahwa saat tiba di AS pada 10 September 2001 - atau sehari sebelum Tragedi 11 September - al-Marri menyimpan sejumlah nomor telepon para mitra al-Qaida dalam suatu perangkat elektronik personal.

Al-marri rutin mengirim email kepada Mohammed ke alamat akun (account) Hotmail - HOR70@hotmail.com. Di akun itu tertulis nama pengirim "Abdo" yang ditujukan kepada "Muk." Rincian kode itu tercetak di sebuah buku alamat yang ditemukan di sebuah tempat persembunyian al-Qaida di Pakistan.  

Tadinya, al-Marri ingin menggunakan akun email Yahoo untuk menghubungi Mohammed, namun pesannya gagal terkirim. Akhirnya, dia menggunakan akun Hotmail. Sejak tiba di AS, al-Marri membuat lima alamat email baru untuk berkomunikasi dengan Mohammed. Al-Marri menggunakan kode 10 digit untuk mengirim dia nomor telepon selulernya di Peoria.   

Al-Marri akhirnya dicokok oleh aparat keamanan AS pada Desember 2001, tiga bulan setelah tiba di Negeri Paman dengan menggunakan visa pelajar. Dia lalu digolongkan sebagai "pejuang musuh" (enemy combatant) dan ditahan di penjara militer. Status al-Marri sebagai pejuang musuh ditanggalkan setelah dia didakwa di pengadilan federal di Illinois.   

Sebagai seorang "agen tidur" al-Qaeda, al-Marri ditahan tanpa tuduhan selama lebih dari lima tahun. Pengacara mengungkapkan bahwa dia disiksa saat ditahan di penjara militer. (AP)   

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?
Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024