VIVAnews – Harga minyak mentah dunia kini terus terkoreksi. Di New York Mercantile Exchange (Nymex), harga minyak jenis Light Sweet Crude untuk pengiriman Desember berada pada US$ 63,43 per barel atau melemah 72 sen.
Harga minyak sempat menyentuh US$ 62 per barel, pada perdagangan Jumat 24 Oktober. Saat itu minyak terkoreksi hingga US$ 4 per barel menjadi US$ 62,65, terendah sejak Mei 2007.
Turunnya harga minyak dunia memicu turunnya harga bahan bakar minyak di Amerika Serikat. Harga bahan bakar jenis bensin reguler turun 53 sen sepanjang dua pekan terakhir, ke US$2,78 per galon.
Seperti dilansir AP, Senin 27 Oktober 2008, penurunan harga minyak mentah dunia juga menyebabkan turunnya harga gas. Harga gas termurah di Wichita, AS, sebesar US$2,26 per galon, dan termahal di Anchorage, Alaska, US 3,50 per galon.
Sementara itu, pemerintah berjanji akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, jika rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) berada pada US$ 63 - 64 per barel.
Hingga 15 Oktober, harga minyak Indonesia berada pada US$80,8 per barel. Sedangkan ICP Januari hingga 15 Oktober masih berada US$ 108,6. Saat ini harga BBM bersubsidi untuk jenis premium Rp 6.000 per liter dan harga solar Rp 5.500 per liter.