Dinas Kesehatan Waspadai Demam Berdarah

VIVAnews-Dinas Kesehatan Lampung melakukan upya peningkatan sistem kewaspadaan terhadap wabah demam berdarah seiring dengan masuknya musim penghujan di wilayah Provinsi Lampung.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reliyani mengungkapkan, fokus utama dari upaya pencegahan dini terhadap demam berdarah yang dilakukan pihaknya adalah peningkatan partisipasi masyarakat agar turut aktif dalam pencegahan.

Kenapa demikian, menurut Reliyani, hingga saat ini Dinas Kesehatan Lampung tidak memiliki sumber daya manusia juru pengamatan jentik (jemantik) yang ditempatkan untuk mengamati pertumbuhan jentik nyamuk di ratusan kecamatan di provinsi tersebut.

"Kami khawatir kalau menyediakan tenaga jemantik ini tidak efektif. Karena hanya bersifat kewilayahan dimana setiap jemantik diberi tanggung jawab memegang wilayah yang cukup besar. Belum lagi besarnya honor yang harus disediakan. " Kata reliyani kepada VIVAnews, Selasa, 28 Oktober 2008.

Reliyani menambahkan, dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, tingkat keberhasilan dalam meminimalisir korban demam berdarah akan lebih mudah dicapai,karena masyarakat lebih dibangun kesadarannya untuk menjagakebersihan dan kesehatan lingkungannya dari wabah DBD.

"Upaya pencegahan dini kami lakukan mulai sejak akhir Oktober. karena berdasar evaluasi yang sudah-sudah, puncak meluapnya korban DBD terjadi mulai bulan november hingga januari," tambah reliyani.

Selain itu, Reliyani melakukan upaya lain dengan mengirimkan instruksi ke Dinas Kesehatan di 10 kabupaten kota di Lampung untuk ikut meningkatkan upaya kewaspadaan terhadap DBD.

Sementara anggaran yang disiapkan untuk membiayai pasien DBD yang dirawat di rumah sakit secara cuma-cuma, tidak seperti tahun lalu yang seluruhnya dibiayai Provinsi Lampung. "Tahun ini program gratis bagi pasien DBD masuk program pemerintah pusat melalui program Jamkesmas," jelasnya.

Bahkan tiga rumah sakit di bandar lampung telah direkomendasikan dinas kesehatan lampung untuk program ini, masing-masing RSU Abdul Muluk, rumah sakit DKT, dan Rumah sakit Urip sumoharjo.

Hingga hari ini sejak awal oktober 2008, jumlah pasien DBD yang dirawat di rumah sakit pemerintah RSU abdul muluk lampung hanya 14 pasien. Jumlah ini jauh lebih sedikit dari rata-rata pasien DBD yang dihimpun Dinas Kesehatan Lampung pada Oktober yakni sebanyak 36 pasien.

Laporan: Agusta Hidayat/Lampung.

Gaya Hidup Aktif Masyarakat Dorong Permintaan akan Perangkat yang Sesuai
Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Eks Stafsus Kementan Akui Pernah Diperintah SYL Urus Ultah Nasdem

Mantan Staf KhususSyahrul Yasin Limpo alias SYL di Kementan RI, Imam Mujahidin Fahmid mengatakan dirinya sempat mendapatkan perintah dari SYL untuk mengurus ultah NasDem.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024