INDEF: Pertumbuhan Ekonomi RI Tak Berkualitas

VIVAnews - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) M Fadhil Hasan menilai pertumbuhan Indonesia selama ini tidak berkualitas.

"Angka pertumbuhan mencapai 6 persen tidak banyak mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan," kata Fadhil di Seminar Nasional "Kebijakan Industri Makanan dan Minuman dalam Menghadapi Krisis Global" di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2008.

Data INDEF semester I 2008 menunjukkan tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 8,5 persen dan tingkat kemiskinan hingga 15,45 persen. Menurut Fadhil, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini cenderung pada pertumbuhan pada sektor yang tidak bisa diperdagangkan atau nontradable seperti sektor keuangan daripada pertumbuhan sektor riil (tradable) yang lebih banyak menyerap tenaga kerja.

Kondisi timpang tersebut dibenarkan pengamat ekonomi dari Bank Mandiri Batara Maju Simatupang di tempat yang sama. "Sebanyak 65 persen sumber dana negara Indonesia berasal dari perbankan," katanya.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi krisis global, Fadhil menyarankan untuk memberikan insentif yang spesifik dan nyata terhadap sektor riil. Insentif diberikan terutama pada industri yang terkena dampak paling besar seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, keramik, pengolahan karet, minyak sawit (CPO), logam, besi dan baja, serta makanan dan minuman. 

Sementara itu, menurutnya, tarif impor terutama barang konsumsi dan mewah perlu ditingkatkan untuk melindungi industri dalam negeri. "Tarif impor Indonesia relatif masih rendah dibandingkan negara lain," katanya. Selain itu, potensi pasar dalam negeri perlu ditingkatkan dengan meningkatkan daya beli dan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri.

Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel Padam Setelah 16 Jam
Mobil-mobil terendam banjir di Dubai

Viral Muazin di Dubai Ubah Lafal Azan saat Badai, Apa Hukumnya?

Momen seorang muazin di Dubai merubah lafadz ‘Hayya alas-solaah," yang berarti ‘marilah sholat’ menjadi, ‘Shollu fii rihalikum’ viral di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024