VIVAnews - Arsenal kembali menuai hasil kurang memuaskan di Liga Inggris. Namun, Arsene Wenger menegaskan timnya tetap bersatu dan berambisi menjadi pemenang.
Ya. The Gunners menuai hasil mengecewakan saat ditahan imbang Tottenham Hotspur, 4-4 di lanjutan Liga Inggris, pertengahan pekan ini.
Dengan tambahan satu poin itu, The Gunners semakin tercecer dari penghuni Big Four lainnya. Saat ini Arsenal hanya nangkring di peringkat tiga dengan total 20 poin.
Cesc Fabregas tertinggal enam poin dari Liverpool dan tiga poin dari Chelsea. Memang Arsenal unggul dua poin dari Manchester United, namun The Red Devils masih menyimpan satu laga.
Kabar terakhir, sang striker Emmanuel Adebayor mengaku kecewa dengan penampilan rekan-rekannya. Striker asal Togo itu mengaku bahwa timnya masih sulit menjadi juara karena tak memiliki mental juara.
Namun Arsene Wenger membantah. Meski mengakui kecewa dengan hasil imbang itu, Wenger tetap menegaskan bahwa The Gunners masih bersatu dan memiliki hasrat menjadi juara.
"Kami semua tentu sangat kecewa dengan hasil itu. Hasil itu membuat kami kehilangan kepercayaan di kamar ganti dan frustasi. Namun, pemain tetap bersatu, bernafsu dan menginginkan juara," ujar Wenger seperti diberitakan eurosport, Sabtu, 1 November 2008.
"Mereka masih kompak dan ingin memenangkan gelar bersama-sama. Kami masih mempunyai waktu panjang dan kami akan menunjukkan tujuan kami untuk memenangkan gelar," tambah Wenger.
Wenger juga mengaku kecewa banyak pihak yang terlalu melebih-lebihkan hasil imbang dituai tim besutannya itu. Pelatih asal Prancis itu tetap meminta skuadnya untuk fokus dan mau belajar dari kesalahan.
"Kami mempunyai potensi yang fantastis namun masa depan tim akan ditentukan dari cara kita mengembangkan potensi itu," lanjut Wenger.
Arsenal memang harus kembali fokus ke pertandingan. Sabtu, 1 November nanti, The Gunners akan mendapat ujian di kandang Stoke City, Britannia Stadium.
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.
