Prediksi

Aksi Ambil Untung Ikuti Penguatan Indeks

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan  (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Rabu, 5 Nopember 2008, diperkirakan menguat kembali. Pemilihan presiden Amerika Serikat yang diekspektasikan membawa perubahan pada perekonomian negara itu menjadi sentimen positif.

“Namun, penguatan indeks akan dibayangi aksi ambil untung (profit taking) investor," kata pengamat pasar modal David Cornelis kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 4 Nopember 2008.

Dia memperkirakan, indeks Rabu akan bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.281 dan batas atas (resistance) 1.440.

Pada transaksi Selasa, indeks ditutup menguat tipis 1,26 persen (17,06 poin) ke posisi 1.369,78 dari perdagangan Senin, 3 Nopember 2008, yang melejit 96,01 poin atau 7,63 persen ke level 1.352,7.

Di bursa regional, indeks bervariasi dengan Straits Times terkoreksi 41,73 poin atau 2,22 persen menjadi 1.842,02 dan Kospi naik 24,27 poin (2,15 persen) ke posisi 1.153,35. Sedangkan di bursa Tokyo, indeks Nikkei 225 menguat 537,62 poin atau 6,27 persen menjadi 9.114,60.

Sementara itu, pada perdagangan Selasa sore waktu New York atau Rabu pagi WIB, bursa Wall Street ditutup positif. Indeks Dow Jones ditutup menguat 305,45 poin atau 3,28 persen di level 9.625,28, Standard and Poor 500 naik 39,45 poin (4,08 persen) ke posisi 1.005,75, dan Nasdag Composite Index ditutup meningkat 53,79 poin atau 3,12 persen menjadi 1.780,12.

Menurut David, setelah Selasa indeks bergerak mendatar cenderung menguat (flat to higher) yang mengindikasikan bahwa kenaikan selama tiga hari terakhir sudah mulai berat, diperkirakan pasar untuk sementara butuh waktu konsolidasi (dalam tren naik dalam jangka sangat pendek), sambil menunggu keputusan pemilihan presiden AS. "Tentunya, sangat rentan aksi profit taking. Meski, indeks masih dalam tren naik jangka pendek meneruskan pembalikan arah positifnya," jelas dia.

Namun, kata dia, indeks hari ini tetap atraktif dan kemungkinan besar melanjutkan pergerakan positif ke depan. Sebab, agenda Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) diprediksi bakal memangkas suku bunga acuan perbankan (BI rate).

Respons Pelatih Persib Usai Championship Series Liga 1 Dipastikan Pakai VAR

Bahkan tambah David, siapa pun presiden AS terpilih nanti diperkirakan  tetap menjadi sentimen positif bagi pergerakan bursa global dan regional (termasuk Indonesia) yang mengharapkan perubahaan kondisi ekonomi AS setelah ada presiden baru. "Indeks akan mencoba menembus level tren jangka menengahnya di 1.440. Apalagi, jika Wall street dan regional memberi sentimen positif," ujarnya.

Analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto juga berpendapat, penguatan indeks selama lima hari berturut-turut yang menunjukkan indeks mulai kuat di area positif sepertinya tetap mendorong pembelian kembali saham pada hari ini.

Di samping itu, kata dia, sentimen positif data inflasi Oktober yang rendah, bursa Asia yang menguat, dan bagusnya laporan keuangan sejumlah emiten turut menjadi pemicu penguatan indeks. "Apalagi, ada harapan BI bakal menurunkan suku bunga," jelasnya.

Dia menambahkan, indikator teknis seperti fast stochastic yang belum masuk area jenuh beli (overbought), serta exponential moving average (EMA) 5 dan 10 hari yang mendekati pola berlanjutnya penguatan (golden cross) juga menjadi katalis pergerakan positif indeks Rabu. "Indeks hari ini bakal ada di kisaran 1.340-1.410," ujar Ikhsan.

 
Rekomendasi Saham
David Cornelis merekomendasikan, akumulasi beli saham PT Timah Tbk (TINS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) untuk jangka pendek maupun menengah. Sisi teknis dan fundamental ketiga saham yang berpotensi meningkat lebih besar menjadi alasan utama. "Apalagi, saham-saham itu berkapitalisasi pasar terbesar, saham unggulan (blue chips), dan masih berada di level murah (under valued)," jelasnya. 

Ikhsan Binarto menyarankan, strategi beli dan simpan bisa menjadi pilihan di saat indeks bergerak di tren menguat (bullish), dengan pilihan saham seperti PT Astra International (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA). "ASII terkait ekspektasi turunnya BI rate. UNTR dan HEXA, karena meningkatnya permintaan alat berat. Sedangkan LSIP dan PTBA, seiring harga komoditas dunia yang menguat," ujarnya.

4.266 Personel Gabungan Kawal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih
Gedung Bank Indonesia (BI).

Ekonom Proyeksikan BI Bakal Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu siang, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024