VIVAnews – Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 6 November 2008 terungkap, Berita Acara Pemeriksaan ke-4, 7 Mei 2008 Budi Santoso, saksi pembunuhan Munir, yang menyebutkan Pollycarpus merupakan agen yang diperintah Muchdi Purwoprandjono. “Pollycarpus adalah jejaring Muchdi,” kata jaksa mengutip BAP saksi Budi.
Di situ disebutkan, Budi yakin karena pernah dua kali menerima perintah memberi uang kepada Pollycarpus atas perintah Muchdi, Deputi V Badan Intelijen Negara. Kemudian, kata Budi dalam berita acara pemeriksaan, Pollycarpus sering menanyakan kabar Muchdi melalui telepon.
“Pollycarpus selalu menghubungi saya jika akan keluar kota karena takut dicari Muchdi,” kata jaksa yang mengutip BAP Budi. Menurut jaksa yang masih mengutip BAP Budi, alasan lain yang menguatkan dugaan Budi Santoso ialah Pollycarpus sering terlihat berada di kantor Muchdi.
"Pollycarpus pernah mengatakan mendapat tugas dari Muchdi untuk menghabisi Munir. Ada saksi saat mengatakan itu ( (staf Budi Santoso),” kata jaksa mengutip BAP Budi. Namun, Budi tidak menanyakan labih lanjut soal itu.
Pada bagian lain BAP itu disebutkan, Pollycarpus memberi informasi akan terbang ke Singapura satu pesawat dengan Munir. “Di pesawat itu, Polly sebagai non pilot. Ketika Pollycarpus kembali dari singapura, ia menyatakan telah mendapatkan ikan besar yaitu melaksanakan tugas membunuh Munir dengan racun,” begitu petikan BAP yang dibacakan jaksa.
Siswa SMKN di Nias Selatan Tewas Diduga Aniaya, Kepala Sekolah Jadi Tersangka
Polisi menetapkan kepala sekolah SMKN 1 Nias Selatan sebagai tersangka atas kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan siswanya tewas.
