Dolar Akhir Pekan Berhenti di Rp 10.900

VIVAnews - Mata uang rupiah yang sempat bergerak liar dengan rentang cukup jauh pada penutupan perdagangan Jumat 7 November 2008 menguat ke posisi 10.900/US$.

Sepanjang hari ini data Bloomberg memperlihatkan fluktuasi yang cukup tajam. Dolar AS sempat menyentuh Rp 10.870-an, namun akhirnya kembali menembus Rp 11.000 pada siang hari. Namun pukul 17.10 WIB, gerak rupiah terhenti di level 10.900/US$.

Farial Anwar dari Currency Group Management kepada VIVAnews menilai gerak rupiah cenderung aneh. Meski sejumlah mata uang regional mengalami penurunan, kisarannya tidak sedahsyat rupiah yang bisa mencapai 200-300 poin. "Baht Thailand dan peso Filipina juga melemah tapi tidak seliar rupiah," katanya.

Gerak rupiah ini terjadi akibat banyaknya permintaan tapi suplainya menipis. Volume transaksi berdasarkan laporan harian bank umum yang pada saat normal bisa mencapai US$ 1-2 miliar kini hanya US$ 500 juta. "Ini yang membuat harganya naik turun dalam kisaran besar," kata dia.

Permintaan valuta asing di pasar uang saat ini didominasi pemain lokal yang mencari US$ untuk melakukan ekspor impor. Mereka sengaja melakukan pembelian saat ini untuk mengamankan kegiatan usahanya itu.

Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang
Edukasi Media Center Haji 1445 H/2024

Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024