Banjir Kiriman

"Kami Tak Dengar Early Warning"

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjanjikan adanya sistem peringatan dini (early warning system) banjir. Tapi, sistem itu tidak berjalan sempurna.

Warga RW 02 dan 03 Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur tak mendapat peringatan apapun sebelum banjir setinggi hampir dua meter menerjang pemukiman mereka. "Nggak ada peringatan apapun. Kami tak dengar early warning," ujar Milansari, salah seorang warga.

Antisipasi banjir justru dilakukan atas inisiatif masing-masing warga. Selama musim hujan, hampir setiap malam mereka menelepon pintu air Manggarai untuk mengetahui kemungkinan banjir akibat hujan maupun kiriman.

Bahkan, saking akrabnya dengan banjir selama puluhan tahun, warga pun lihai menghitung ketinggian banjir. Misalnya, jika ketinggian air di Manggarai siaga tiga, pemukiman mereka akan terendam sekitar 1-2 meter. Jika siaga dua, mereka bersiap mengungsi karena ketinggian air diperkirakan lebih dari dua meter. "Kita prediksi sejak air masih di Katulampa. Perjalanan air sampai di Manggarai sekitar 9-10 jam," ujar Milan.

Akibat banjir kiriman dari Bogor tadi malam, hampir seluruh pemukiman di Kampung Pulo terendam. Ketinggian air bervariasi antara satu sampai dua meter. Tak ada warga yang mengungsi. Dan tak ada bantuan yang tersalur.

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti
Ghea Indrawari

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

Namun di usianya sekarang ini, Ghea Indrawari merasa masih ada banyak hal yang perlu ia lakukan sendiri termasuk mengejar kariernya di industri hiburan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024