Surplus Ekspor ke Belanda US$ 2 Miliar

VIVAnews - Surplus ekspor Indonesia ke Belanda pada 2007 mencapai US$ 2 miliar. Minister Counsellor for Economic Affairs di KBRI Belanda, Henk E Saroinsong mengatakan, sejak Januari hingga Juli 2008, nilai ekspor Indonesia ke Belanda terus meningkat.

"Kami perkirakan sampai Juli naik 19,6 persen," kata Henk setelah mendampingi Menteri Perekonomian Belanda Maria J A van der Hoeven menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Rabu 12 November 2008.

Belanda merupakan negara terbesar di Eropa yang menjadi tujuan ekspor Indonesia. Sebanyak 2.700 pengusaha Belanda mengimpor sejumlah komoditas seperti minyak sawit mentah, timah, batu bara, furnitur, dan kopra dari Indonesia.

Henk mengatakan, neraca perdagangan Indonesia-Belanda pada 2007 mencapai US$ 2,9 miliar. Sedangkan impor dari Belanda US$ 900 juta. Belanda juga merupakan investor terbesar kedua Eropa ke Indonesia.

Dalam pertemuan Menteri Perekonomian Belanda, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang pengusaha-pengusaha Belanda untuk menanamkan modal di Indonesia. "Memang sekarang sedang krisis, tapi jangan tunggu empat tahun lagi untuk investasi," kata Duta besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Junus Effendi Habibie menirukan Kalla.

Van der Hoeven, lanjut Junus, juga mengundang Kalla dan pengusaha-pengusaha Indonesia berkunjung ke Belanda untuk menemui pelaku bisnis Belanda. Tujuannya untuk memperlihatkan keseriusan ajakan kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan untuk menjelaskan kondisi kepastian hukum di Indonesia. 

"Karena kepastian hukum merupakan hal pertama yang ditanyakan investor Belanda tentang Indonesia," kata Junus.

Menurut Junus, dua negara harus mempererat kerja sama ekonomi. Belanda, adalah pintu gerbang Indonesia menuju Uni Eropa. Sementara Indonesia merupakan gerbang Belanda memasuki Asia Tenggara.

Dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi global saat ini, Junus mengatakan Belanda belum menjanjikan akan memberi bantuan pada Indonesia. Namun Belanda, telah memberi sinyal akan membantu menetralisir kampanye negatif seputar perkebunan kelapa sawit. "Berkaitan dengan isu pembabatan hutan," ujar Junus.

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Sumail Abdullah

Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sumail Abdullah, dinilai menjadi salah satu nama yang berpotensi maju di Pilkada Kabupaten Banyuwangi dalam Pilkada serentak 2024

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024