Wawancara Ketua PKS Almuzzamil Yusuf

“PDIP dan Golkar Juga Begitu”

VIVAnews - Jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang terbaru menunjukkan dukungan publik kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menurun ke 4,9 persen. Ini menurun tajam dibandingkan perolehan PKS pada Pemilu 2004  yang mencapai 7,2 persen suara. Bagaimana partai merespon? Salah satu Ketua Partai Keadilan Sejahtera, Almuzzamil Yusuf, menjelaskannya kepada VIVAnews.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Survei LSI yang menyebut dukungan PKS merosot..

Kalau riset, kan biasa. Masyarakat, banyak yang belum memilih. Riset itu bukan ukuran valid. Belum obyektif.  Misalnya pernah ada hasil riset mengatakan kami cuma dapat dua persen, nyatanya tujuh persen. Ya, itu tetap kami manfaatkan. Kami sendiri terus berbuat dan bekerja. Hasil riset itu akan jadi semangat bagi kami.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Mengapa dukungan PKS merosot?

Masyarakat memang masih wait and see. Dibandingkan partai yang lain kami tetap bagus. Kalau dibilang turun, ya, semua partai memang sedang turun, kan. Partai besar seperti PDIP, Golkar juga begitu (turun). Tapi, itu tetap kami jadikan cambuk.

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?

Apa yang menjadi catatan PKS?

Kalau kami ini standar. Ke dalam kami jaga solidaritas. Ke luar kami, misalnya di DPR, kami jaga dari isu-isu korupsi. Ke publik kami lakukan langkah kepedulian. Tentang bagaimana reaksi publik ya kami serahkan ke yang di atas. Kami akan melihat hasilnya nanti. Jadi tetap tidak pesimis dengan hasil riset itu.

Bagaimana caranya mengembalikan dukungan?

PKS, kan, standar operasionalnya jelas. Konsolidasi ke dalam kami kuatkan. Keteladanan publik ditingkatkan. Riset itu lumrah. Tapi, bukan harga mati. Kalau ada kritik, kami perbaiki. Kami terbuka terhadap kritik.

Apa alasan PKS begitu optimis?

Kalau hasil survei terhadap kami kecil dan ke yang lainnya besar, itu biasa saja. Kenapa diseriusi.  Kan, akurasinya tiap lembaga riset berbeda. Kalau lembaga itu benar 100 persen ya, kami akan seriusi. Kenyataanya gak begitu. Contoh di Jawa Barat, kami disebutkan kalah, kenyataannya menang.

Mengapa pemilih rakyat kecil umumnya menyukai Megawati Soekarnoputri?

Hasil riset dari dulu kan begitu. Sekitar dua nama itu. Memang Megawati dan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Tidak ada yang aneh. Kalau calon presiden, hampir sama kriterianya. PKS sendiri mengakui dua calon itu yang terkuat saat ini.  Tetapi, pada Pemilu nanti seperti apa, ya, lihat saja nanti. PKS sendiri memang sekarang belum masuk ke nomor satu dan dua (presiden dan wakil presiden)

Ada 34 persen suara mengambang. Bagaimana strategi PKS menarik mereka?

Pemilih itu terbagi-bagi. Ada pemilih rasional, pemilih ideologi dan pragmatis serta golongan putih.  Strategi meraihnya beda-beda. PKS menggarap pemilih ideologis dan rasional. Pemilih ideologis karena melihat PKS Islam. Pemilih rasional karena melihat kinerja PKS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya