VIVAnews – Merebaknya kasus susu berbahan kimia berbahaya di China ternyata telah berdampak luas. Sebuah biro layanan adopsi anak di Ottawa, Kanada, menginginkan orang tua yang telah mengadopsi anak dari Cina untuk memeriksakan kesehatan anaknya. Pihak biro khawatir anak-anak tersebut menderita penyakit ginjal karena bisa jadi mereka pernah mengonsumsi susu formula bercampur melamin.
Biro layanan adopsi terbesar di Kanada, The Children's Bridge mengirim surat peringatan kepada orang tua pengadopsi terkait skandal susu beracun di China. Susu bermelamin tersebut telah menewaskan empat bayi dan lebih dari 50.000 anak dirawat. Peringatan tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan. Direktur eksekutif biro, Sandra Forbes mengatakan kepada stasiun televisi CBC News, Rabu 24 September 2008, bahwa biro The Children's Bridge di China tidak menggunakan satupun produk susu bermelamin.
Sampai saat ini belum ada laporan mengenai anak adopsi yang menunjukkan tanda-tanda keracunan. Namun, Forbes mendesak diadakan pemeriksaan terhadap anak yang mungkin mengonsumsi produk susu Cina dan produk lain berbahan susu antara bulan Desember 2007 sampai Agustus 2008.
Bulan Desember 2007, Sanlu Group Company telah menerima keluhan dari para orang tua terkait susu merk Sanlu yang menyebabkan anak-anak mereka sakit. Sanlu adalah salah satu dari 22 produsen susu di Cina yang produknya diketahui mengandung melamin.
Skandal ini juga membuat bimbang keluarga yang sedang mengurus proses adopsi. Salah satunya adalah Craig Fraser. Warga kota Halifax ini sedang menanti kedatangan anak adopsinya, Caroline, bayi berusia delapan bulan. Fraser telah mengetahui bahwa panti asuhan tempat Caroline tinggal menggunakan susu yang terkontaminasi melamin.
“Saya dengar melamin dapat menyebabkan batu ginjal. Jelas itu bisa mengakibatkan kematian pada anak-anak. Itu akibat terburuk. Namun, kalaupun tidak menyebabkan batu ginjal, apakah akan ada efek lain? Begitu membingungkan. Kami sekarang dalam posisi 'lihat dan tunggu',” ungkap Fraser.
Adopsi anak dari Cina oleh warga Kanada mencapai puncak tahun 2005 ketika sekitar seribu bayi “didatangkan” ke negara di kawasan Amerika Utara itu. Tahun ini, sekitar 400 bayi akan datang.
VIVA.co.id
28 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Wakil Presiden RI, Maruf Amin menanggapi lima jemaah umrah asal Indonesia yang dikabarkan diamankan di Arab Saudi karena diduga melanggar hukum. Menurut dia, pemerintah.
Suami dari artis Sandra Dewi, Harvey Moeis telah ditetapkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai tersangka dugaan kasus korupsi Timah.
Finsensius Mendrofa kuasa hukum dari Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud MD Aiman Witjaksono mengklaim kalau kasus aparat tak netral diihentikan. HP diambil ke Polda Metro Jaya
Ali menjelaskan, bahwa kasasi tersebut diajukan lewat jaksa KPK, Arjuna BS Tambunan ke Panmud Tipikor, pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Walau vonis banding 14 tahun.
Menurut SBY, terpilihnya Prabowo-Gibran sebagai pemimpin RI lima tahun ke depan karena kehendak rakyat.
Selengkapnya
VIVA Networks
PEVS 2024 yang Digawangi Moeldoko Siap Hadirkan Banyak Kendaraan Listrik
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
Pameran khusus kendaraan listrik yang digawangi Kepala Staf Presiden Moeldoko akan kembali hadir tahun ini, melalui Periklindo Electric Vehicle Show, atau PEVS 2024
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis dan Fakta Hot Blooded, Jung Woo Hempas Citra Pria Lucu jadi Sosok Tangguh
IntipSeleb
1 jam lalu
Hot Blooded adalah film Korea Selatan yang mengangkat kisah peperangan sengit gangster memperebutkan harta dan wilayah, Jung Woo sebagai pemeran utamanya.
Isyaratkan Terharu Diratukan Pacar Baru, Happy Asmara Justru Dituding Belum Move On
JagoDangdut
42 menit lalu
Happy Asmara baru-baru ini, kembali mengunggah konten di akun Tiktoknya. Ia tampak menangis terharu karena merasa diratukan oleh kekasih barunya, Gilga Sahid.
Selengkapnya
Isu Terkini