VIVAnews – Tottenham Hotspur kini tengah berpacu dengan waktu untuk membenahi skuad mereka. Tak sampai dua minggu menjelang bursa transfer ditutup, Spurs menunjukkan minat mereka memborong empat pemain Inter Milan.
Empat pemain tersebut, seperti diberitakan SkyNews, Rabu 21 Januari 2009, adalah Marco Materazzi, Nicolas Burdisso, Patrick Vieira dan Mario Balotelli. Soal harga, masih belum terungkap jelas. Burdisso seorang dihargai £ 8 juta atau sekitar Rp 124,8 miliar. Sementara Materazzi lewat agennya, masih melakukan pembicaraan dengan klub asal London itu.
Untuk kasus Materazzi, Spurs punya saingan. Portsmouth juga menaruh hati pada defender Inter yang pernah main di Everton itu. Materazzi sendiri masih terikat kontrak 18 bulan lagi bersama Inter. Namun klub yang dilatih Jose Mourinho itu berniat untuk melepasnya sebelum kontraknya habis.
“Memang ada klub Inggris yang tertarik dan bisa saya katakan kalau Tottenham dalam beberapa hari belakangan telah menunjukkan keseriusannya. Kami memang masih baru mulai bicara. Mereka menawarkan sesuatu pada klub dan sang pemain. Terserah mereka untuk menerima atau tidak,” kata agen Materazzi, Claudio Vigorelli seperti diberitakan Calciomercato.
Sebelumnya juga diketahui kalau Manchester City tengah berusaha untuk mendapatkan pemain Inter Marco Materazzi. Defender berusia 35 tahun itu kini tak lagi merupakan pilihan utama sejak Inter ditangani Jose Mourinho.
Materazzi yang bersama Italia sukses menjadi juara dunia 2006 itu kalah bersaing dengan Walter Samuel dan Ivan Cordoba. Mourinho berharap bisa mengurangi kepadatan di skuadnya mengingat ia tak suka menangani tim yang punya terlalu banyak pemain.
Inter dilaporkan tidak akan menghalangi proses transfer ini. Materazzi yang bergabung dengan Inter dari Perugia pada tahun 2001 punya koleksi tiga gelar Serie-A, dua Coppa Italia dan tiga Piala Super Italia.
Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu
Dian, siswi SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku tidak diperkenankan mengikuti ujian lantaran memiliki tunggakan uang sekolah
