Pekerja Indonesia Kecewa Buyback Saham BUMN

VIVAnews - Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) menilai aksi pemerintah membeli kembali (buyback) saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) publik hanya menguntungkan sepihak.

Jangan Asal Obati, Ini Cara Membedakan Antara Jerawat Purging dan Breakout

"Langkah itu hanya untuk sejumlah orang, tidak lebih dari 0,21 persen total penduduk Indonesia," kata Wakil Ketua OPSI Bidang Advokasi Riset dan Pendidikan Timbuel Siregar kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2008.

Menurut Timbuel, aksi buyback tidak membuat sektor riil bergerak. Sebab, aksi tersebut hanya sebatas menaikkan nilai saham perusahaan-perusahaan besar dan tidak terkait langsung dengan sektor riil. "Jadi, kebijakan itu tidak pro rakyat, " jelasnya.

Dia menambahkan, dalam hal ini, pemerintah secara tidak langsung turut menjadi pemain dengan melakukan divestasi saham di pasar modal.

Timbuel mengatakan, lebih baik dana Rp 24 triliun untuk pembelian kembali saham itu digelontorkan bagi penguatan sektor riil agar daya beli masyarakat meningkat lagi.

Dia juga mengatakan, sebaiknya Indonesia perlahan-lahan melepaskan diri dari pengaruh dolar AS. Termasuk, yang sedang OPSI lakukan yaitu gerakan Cinta Rupiah. Bahkan, kata Timbuel, beberapa apiliasi pekerja juga bersedia menyerahkan dolarnya untuk ditukarkan. "Target kami, dalam minggu ini terkumpul US$1.000. Hal ini kita tempuh agar rupiah menguat," jelasnya.

Pada kesempatan itu, OPSI menantang pengusaha pemerintah, bahkan presiden untuk segera melepaskan rupiahnya. Sebab, menurut dia, perusahaan plat merah dan jajaran pemerintah lebih banyak memiliki dolar AS.

Sementara itu, Timbuel menilai, kebijakan penyelamatan sektor riil yang dilakukan pemerintah saat ini hanya sekedar wacana dan tidak ada aksi nyata. "Kita lihat saja apa bisa berhasil," tegas dia.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Jalan Kertanegara 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin 5 Februari 2024

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo "The New Sukarno"

Sekretaris Jenderal Gerindra mengatakan kemenangan Prabowo Subianto bukan akhir dari perjuangan melainkan awal perjuangan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024