VIVAnews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ternyata memiliki penilaian unik terhadap salah satu mata pelajaran atau bidang di ekonomi, yakni akuntansi. Meski saat ini menjabat sebagai menteri keuangan dan bahkan pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, dulunya dia sangat membenci akuntansi.
Dia bercerita, hingga saat ini, banyak orang yang sulit memahami akuntansi maupun menyukainya. Hal itu juga pernah dia rasakan saat mengenyam bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1981. Saat itu, dia mengaku hanya mencintai ilmu ekonomi, namun tidak dengan akuntansi.
"Dulu saya walaupun masuk fakultas ekonomi, kalau kita masuk dalam kelas akuntansi, saya punya perasaan yang sama, ini apa sih akuntansi, bikin pusing aja, saya lebih senang ilmu ekonominya bukan akuntansinya," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.
Karenanya, lanjut dia, saat ini dia memiliki Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, yang merupakan Guru Besar bidang Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Namun begitu, dia tidak terus menerus membenci bidang tersebut, karena akuntansi juga memang manfaat bagi orang banyak.
"Nah ini kesalahan, jadi jangan sampai kita ditipu perasaan awal yang sering itu adalah menyesatkan. Enggak suka bukan berarti tidak bermanfaat, jangan-jangan yang Anda tidak sukai adalah sesuatu yang sangat bermanfaat dan berguna untuk kita," ungkapnya.
Karena akuntansi tersebut sangat mendesak untuk bisa dipahami bagi profesinya, dia mengaku mulai mencintai akuntansi saat menjabat sebagai menteri keuangan. Sebab, pemahaman akuntansi itu yang bisa membuat APBN Indonesia bisa dipertanggungjawabkan, dan bahkan laporan keuangan pemerintah pusat bisa secara terus menerus mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP.
"Sehingga kita tidak bisa mengada-ngada oh laporan keuangan saya sudah baik, APBN kita sudah bagus kita gunakannya. Itu kita enggak bisa mengada-ngada karena itu dibanding-bandingkan bisa secara konsisten secara nasional dan antarnegara." [mus]