VIVAnews - Pakar Komunikasi Universitas Indonesia Efendi Ghazali menilai, langkah partai politik untuk memasukkan tokoh-tokoh dalam iklan politik tidak akan berpengaruh untuk meraih suara.
Apalagi, menurutnya, tokoh yang diambil oleh parpol itu di mata masyarakat dipandang kontraproduktif."Dalam iklan kalau hanya memunculkan tokoh-tokoh dan logo partai itu tidak akan berpengaruh bagi swing voter," kata Efendi di Jakarta, Minggu 16 November 2008.
Sama halnya dengan Efendi, Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan berpendapat, iklan politik yang menggandalkan sosok atau tokoh tidak akan berpengaruh jika tidak ada ikatan ideologisnya.
Menurutnya, seperti langkah PKS yang menampilkan Soeharto justru menimbulkan polemik."Kecuali secara ideologis ada kaitannya seperti PDIP dengan Soekarno," jelas Anis.
Untuk itu, seharunya partai politik perlu memikirkan cara lain untuk menarik suara dalam pemilu 2009. Sebab, jika tidak tepat, akan menjadi blunder politik sehingga mengurangi pemilih yang loyal dalam partai itu sendiri.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Wali Kota Depok Mohammad Idris memberikan paparan terkait implementasi atau praktik penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) atau KTR.
Untuk calon Taruna Akpol, pendaftaran Polri 2024 dapat dilakukan hingga 19 April. Untuk calon Bintara dan Tamtama, pendaftaran masih dapat dilakukan hingga 25 April. Nam
Apresiasi terhadap keberhasilan Timnas Indonesia U-23 yang lolos dari fase grup dan melaju ke perempat final Piala Asia U-23 terus bermunculan. Salah satunya dari pelatih
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong mengungkapkan keinginannya jelang laga kontra Korea Selatan U-23 di perempat final Piala Asia U-23, Qatar.
Selengkapnya
Isu Terkini