VIVAnews - Institut Tekhnologi Bandung menyatakan turut berduka cita dan kehilangan salah seorang guru besar Prof Iskandar Alisjahban, yang pemikirannya luar biasa untuk perkembangan elektronik Indonesia.
Dekan Sekolah Tekhnik Elektro dan Informatika ITB, Adang Suwandi dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews mengatakan, bahwa sekolah ini telah kehilangan salah seorang guru besar yang pemikirannya melewati masanya.
"Almarhum adalah seorang guru besar yang berharga bagi kami, dia juga pencetus dan pemanfaatan sistem komunikasi satelit domestik menjadi guru yang berharga bagi kami untuk mendorong, melanjutkan perjuangannya," ujar Adang Suwandi, saat ditemui VIVAnews diruang Aula ITB, Rabu, 17 Desember 2008.
Menurut Adang, almarhum adalah pakar elektronik, penggas tele black board sebuah tekhnologi yang dapat merekam tulisan tangan diatas papan elektronik yang dapat dikirim kelokasi yang jauh menggunakan gelombang radio dan televisi.
"Itu merupakan tekhnologi besar yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan telekomunikasi," tuturnya. Almarhum meninggal dunia pada selasa, malam sekitar pukul 23.08 WIB dirumah sakit Borromeus, Bandung pada usia 77 tahun.
Laporan: Sigit Zulmunir/Bandung
Tetap Kompak, Momen Eko dan Akri Jenguk Parto, Minta Penggemar Jangan Khawatir Hal Ini
Dalam kesempatan itu, Akri juga meminta kepada penggemar ataupun teman-teman dari Parto agar tidak perlu khawatir karena saat ini kondisi kesehatan sang komedian.
