Defisit 2,6 Persen Disetujui Dewan

VIVAnews - Panitia Anggaran DPR menyepakati defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2009 menjadi 2,6 persen atau senilai Rp 136,9 triliun.

Kesepakatan itu disampaikan Wakil Ketua Panitia Anggaran Suharso Monoarfa di DPR, Selasa 24 Februari 2009. Menurut Suharso, DPR setuju karena penjelasan dari pemerintah dianggap memadai. "Kami memandang dengan defisit 2,6 persen itu APBN bisa maksimal," ujarnya.

Namun Suharso mengatakan, dalam pembahasan ini, dewan tidak membahas asumsi makro secara keseluruhan. Dewan bersama pemerintah lebih fokus pada usulan penggunaan pasal 23 tentang APBN, penambahan defisit dan stimulus. "Sementara kita sepakati itu, kalau mau detail nanti di APBN-P saja," ujarnya.

Menurut Suharso, DPR masih akan melihat perkembangan situasi global dalam enam bulan mendatang. Masih ada kemungkinan jika dalam APBN P nanti defisit berkembang ke tiga persen. "Kita masih lihat situasi yang berkembang, nanti di APBN yang detail,"ujar Suharso.

Suharso mengatakan, untuk nilai tukar Rp 11.000/US$ sebagian anggota  menganggapnya rasional, tapi Gubernur BI yakin itu akan turun.

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun
Parida Kerayuphan (kanan) dan Kantong Passarapon

2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Transgender Thailand Parida Kerayuphan dan Kantong Passarapon meminta pembebasan tugas dinas wajib militer.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024