VIVAnews - Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi mengungkapkan krisis keuangan global yang terjadi belakangan ini lebih disebabkan oleh warisan sistem perdagangan tanpa ada barang yang diperdagangkan (spekulatif).
"Krisis keuangan global merupakan kasus klasik akibat warisan sistem perdagangan tanpa ada barang," ujar Badawi saat menyampaikan pidato di Forum Ekonomi Islam Sedunia (WEIF) di Jakarta, Senin, 2 Maret 2009.
Solusinya, menurut dia, adalah memanfaatkan sistem ekonomi Islam sebagai sistem alternatif. Sebab, ekonomi Islam menerapkan sistem keuangan dengan risiko yang bisa dikendalikan. "Ekonomi Islam adalah masa depan ekonomi dunia."
Namun, dia menekankan untuk mengedepankan perekonomian Islam, perlu ada penyelarasan perbankan Islam secara internasional. Selama pasar perbankan syariah di negara Islam masih terfragmentasi dan tidak seragam, maka sistem ekonomi Islam masih sulit diterima di negara nonmuslim.
"Perlu ada inovasi produk perbankan Islam yang beda dengan produk konvensional," ujarnya.
Badawi menyarankan untuk membangun perekonomian syariah, negara-negara harus menelurkan praktisi muda dalam dunia perbankan syariah. Misalnya, dengan cara mendirikan sistem pendidikan untk keuangan Islam, seperti yang sedang dikembangkan di Malaysia. "Bank Pembangunan Islam berperan penting di sini."
Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merasa sangat khawatir tentang demonstrasi atau protes yang mendukung Palestina yang merebak di kampus-kampus Amerika Serikat
